Rumput gajah (Foto: Kementan)
Jakarta, Jurnas.com - Perusahaan industri semen, PT Solusi Bangun Indonesia ternyata turut memanfaatkan rumput gajah rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal ini disampaikan Community Relation Manager, Edi Prajitno di Pabrik Semen Narogong, Cileungsi, Kabupaten, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/1).
Pemanfaatan rumput ini dilakukan untuk mendukung program corporate social responsibility (CSR) dalam bentuk integrated farming atau sistem pertanian terpadu di lahan bekas tambang.
"Kami memelihara sapi potong bersama masyarakat. Kotorannya dijadikan pupuk untuk kepentingan reklamasi di lahan yang sudah ditambang. Sementara untuk menjamin kecukupan pakan, kami menggunakan lahan tidur ini sebagai sumber pakan ternak," ujar Edi
Edi menyebutkan, terdapat 10 hektare lahan yang siap dimanfaatkan untuk budi daya rumput gajah yang diyakini memiliki keunggulan dan sesuai dengan kebutuhan ternak.
Hadiri Advisory Board JIRCAS, Kepala Balitbangtan Usulkan Penyelarasan Teknologi Hadapi Perubahan Iklim
"Kami berharap ini bisa menjadi tambahan penghasilan bagi para petani nantinya," kata Edi.
Peneliti Balitbangtan, Ali Husni menyebutkan rumput gajah rakitan tersebut memiliki kelebihan tahan kekeringan.
Menurutnya, permasalahan dalam pakan hijauan terutama rumput gajah selama ini adalah produktivitas yang rendah saat musim kemarau, sehingga tanaman ini diarahkan untuk penyeleksian toleran kekeringan.
Selain tahan kekeringan, rumput gajah ini memiliki kandungan protein yang tinggi yakni mencapai 18%.
"Bahkan saat kita melakukan uji multilokasi di beberapa daerah, ada yang menghasilkan (protein) sampai 21%," ujar Ali.
Sejak dirakit pada 2016, status rumput gajah ini memasuki tahap pendaftaran dan pelepasan sebagai varietas unggul baru. Setelah dilepas nanti diharapkan pemanfaatan pakan ternak ini dapat meluas ke beberapa daerah di Indoesia.
KEYWORD :Rumput Gajah Rakitan Balitbangtan
