Rabu, 24/04/2024 10:30 WIB

Jasmine Moghbeli, Astronot Perempuan Iran-Amerika Pertama

Moghbeli lulus dari MIT di mana dia belajar teknik penerbangan. Tetapi orang tuanya khawatir ketika mengetahui bahwa dia berencana menjadi pilot militer.

Jasmine Moghbeli menjadi astronot Iran-Amerika pertama (Foto: AFP)

New York, Jurnas.com - Jasmin Moghbeli merupakan pilot helikopter tempur Amerika Serikat (AS) yang berhasil menerbangkan lebih dari 150 misi di Afghanistan.

Dan kini, Mayor Korps Marinir dan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT), akan menjadi astronot berdarah Iran-Amerika pertama di dunia.

Berbicara kepada AFP usai lulus dalam kohort terbaru NASA, imigran berusia 36 tahun itu mengatakan dia berharap dapat menginspirasi orang lain dari latar belakang yang sama.

"Saya ingin semua orang dapat terinspirasi oleh semua orang, tetapi sedikit lebih mudah untuk terinspirasi oleh seseorang yang mirip dengan Anda atau memiliki kesamaan dengan Anda, jadi saya berharap ada pengaruh itu," kata perempuan itu.

Moghbeli dan saudara lelakinya dilahirkan di Jerman dari orang tua Iran. Mahasiswa arsitektur itu telah meninggalkan negara asalnya setelah Revolusi Islam 1979.

Moghbeli tumbuh besar di Baldwin, New York, yang ia anggap sebagai kampung halamannya, dan kisahnya setelah itu berbunyi seperti dongeng seorang imigran.

Pada usia 15 tahun, ia menghadiri kamp luar angkasa canggih, memperkuat ambisinya untuk menjadi seorang astronot suatu hari nanti.

Moghbeli lulus dari MIT di mana dia belajar teknik penerbangan. Tetapi orang tuanya khawatir ketika mengetahui bahwa dia berencana menjadi pilot militer.

Moghbeli mendaftar pada 2005, hanya empat tahun setelah serangan 11 September, dan orangtuanya khawatir tentang apa yang mungkin dihadapi putri mereka karena memiliki warisan Timur Tengah.

"Tapi begitu saya bergabung, mereka memberi saya dukungan mutlak," katanya, memuji dukungan keluarganya.

Ketegangan AS dan Iran yang bergejolak di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, juga tak membuat Moghbeli menghadapi masalah.

"Saya sama sekali tidak merasa mengubah apa pun tentang bagaimana saya diperlakukan," ujar dia dikutip dari AFP pada Minggu (12/1).

Pada upacara kelulusannya di NASA, teman sekelasnya Jonny Kim menggambarkan Moghbeli sebagai sosok "dapat diandalkan," "tangguh" dan "ganas," singkatnya, "kru yang sempurna yang akan saya kunjungi tanpa kehampaan ruang angkasa."

Kim sendiri adalah seorang Navy Seal dan dokter darurat. Dia dan Moghbeli adalah dua dari lima orang kulit berwarna di kelas lulusan 11, yang dipilih dari 18.000 pelamar yang memecahkan rekor.

KEYWORD :

Jasmine Moghbeli Astronot Amerika Serikat Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :