Sabtu, 11/05/2024 18:31 WIB

Refleksi Akhir Tahun, Kementan Klaim Pasokan dan Harga Pangan Aman dan Stabil

Stabilnya pasokan dan harga pangan salah satunya berkat kehadiran TTI dan TTI Centre yang mampu menyediakan pasokan pangan dengan harga terjangkau.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian ( Kementan) Agung Hendriadi saat menghadiri refleksi akhir tahun di Toko Tani Indonesia, Selasa 31 Desember 2019. (Foto: Supi/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com – Kementerian Pertanian (Kementan), mengkalaim sepanjang tahun 2019 kondisi pasokan dan harga pangan terpantau aman dan stabil.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi, saat menyampaikan refleksi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu, Selasa (31/12).

"Sampai hari ini tidak ada gejolak pasokan dan harga. Secara umum pasokan lancar di seluruh Indonesia. Kalaupun ada kami sudah stabilisasi," ujar Agung.

Menurut Agung, stabilnya pasokan dan harga pangan tidak terlepas dari pengendalian yang dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya satunya, bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Bulog dan Satgas Pangan.

Selain itu, stabilnya pasokan dan harga pangan salah satunya berkat kehadiran TTI dan TTI Centre yang mampu menyediakan pasokan pangan dengan harga terjangkau.

"Saat ini TTI berjumlah lebih dari 5.051 yang tersebar di 32 provinsi. Kehadiran TTI mampu memenuhi kebutuhan pangan dan meredam harga, sehingga harga pangan stabil," katanya.

Berdasarkan pantauan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta sebagai barometer perdagangan beras nasional juga menunjukkan kondisi yang aman dan stabil.

Per akhir November 2019, stok beras di PIBC mencapai 50.282 ton atau 59,66 persen di atas stok normal akhir bulan sebesar 30.000 ton. Kondisi stok tersebut jauh lebih tinggi sekitar 10,08 persen dibanding stok 2018 pada periode yang sama, yaitu sebesar 53.705 ton.

Selain itu, stok bulan November 2019 untuk beberapa komoditas lainnya juga aman seperti jagung 1,046 ribu ton, gula pasir sebanyak 976 ribu ton, daging kerbau 44,481 ribu ton, minyak goreng 3,9 ribu kiloliter.

Selain itu, data BPS menunjukkan harga beras rata-rata bulanan periode Januari-Desember 2019 mengalami penurunan sekitar 0,07 persen per bulan, dari Rp11.656 per kg padaJanuari menjadi Rp11.564 per kg pada Desember.

Kondisi harga beras Januari-Desember 2019 dibandingkan 2018 pada periode yang sama juga menunjukkan harga lebih stabil yang ditunjukkan dengan angka koefisien variasi yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,99 persen, sedangkan tahun 2018 sebesar 2,640 persen.

Begitu juga harga rata-rata beras tahun 2019 sebesar Rp 11.562 per kg, lebih rendah dibanding tahun 2018 sebesar Rp 11.597 per kg.

Agung berharap memasuki tahun 2020, ketersediaan pasokan dan harga pangan dapat terus terjaga agar masyarakat tidak khawatir akan terjadinya gejolak harga di pasaran.

"Kita sambut tahun 2020 dengan optimisme ketahanan pangan kita semakin maju," pungkas Agung.

KEYWORD :

Refleksi Akhir Tahun Stok Pangan Harga Pangan Stabil Agung Hendriadi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :