Rabu, 24/04/2024 02:15 WIB

Neraca November Defisit, Hanya Sektor Migas yang Positif

Ekspor untuk produk minyak mentah pada November 2019 senilai US$135 juta. Kemudian untuk ekspor hasil minyak senilai US$167,6 juta dan untuk ekspor gas US$802,8 juta

Kilang minyak Arab Saudi, Aramco (Foto: Memo)

Jakarta, Jurnas.com, - Neraca Perdagangan Indonesia pada bulan Noveber 2019 defisit. Namun, sektor minyak dan gas (migas) menjadi satu-satunya catatkan hasil positif.

Kepala BPS Suhariyanto, mengatakan sektor migas berkontribusi sebesar 7,89 persen terhadap total ekspor sebesar US$14,01 miliar. Meski begitu jika dibandingkan periode November 2018, ekspor migas masih tumbuh negatif 15,81 persen.

Secara rinci, ekspor untuk produk minyak mentah pada November 2019 senilai US$135 juta. Kemudian untuk ekspor hasil minyak senilai US$167,6 juta dan untuk ekspor gas US$802,8 juta.

"Yang naik (ekspornya) minyak mentah 12,68 persen, gas 28,56 persen, tetapi hasil minyak turun.Secara total ekspor migas mengalami kenaikan," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (16/12/2019).

Kemudian untuk sektor lainnya, menurut BPS, masih mengalami pertumbuhan yang negatif. Sektor pertanian melemah 1,55 persen menjadi US$0,33 miliar.

Sektor industri pengolahan ekspornya negatif 6,78 persen menjadi US$10,58 miliar mtom. Dan sektor pertambangan atau lainnya tumbuh negatif 14,45 persen menjadi US$1,99 miliar.

Sementara itu jika ditinjau dari nilai perdagangan secara kumulatif mulai Januari-November 2019, hanya sektor pertanian yang mencatatkan pertumbuhan positif yaitu 3,50 persen year on year (yoy) menjadi US$3,24 miliar. Sedangkan untuk sektor migas turun 26,01 persen dari US$15,46 miliar menjadi US$11,44 miliar.

Sektor industri pengolahan juga tumbuh negatif sebesar 3,65 persen dari US$119,95 miliar menjadi US$115,70 yoy. Dan untuk sektor tambang atau lainnya tumbuh negatif 16,35 persen dari US$27,17 miliar menjadi US$22,73 miliar yoy.

Dari data tersebut, lanjut Suhariyanto, share ekspor terbesar pada periode Januari-November 2019 adalah dari produk industri pengolahan dengan porsi mencapai 75,57 persen.

Sektor tambang memberikan kontribusi terhadap total ekspor kumulatif sebesar 14,84 persen. Sedangkan sektor migas dan pertanian masing-masing menyumbangkan 7,47 persen dan 2,12 persen terhadap total ekspor kumulatif yang mencapai USD153,11 miliar.

"Satu-satunya ekspor yang naik secara kumulatif adalah sektor pertanian tapi karena sharen ya hanya 2,12 persen maka tidak mampu mengangkat nilai kumulatif ekspornya lebih tinggi, tapi ini tetap menjadi kabar bagus," kata Suhariyanto.

KEYWORD :

Badan Pusat Statistik Neraca Perdagangan BPS Minyak dan Gas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :