Jum'at, 19/04/2024 13:57 WIB

Arab Saudi Diam-diam Ingin Hubungan Baik dengan Iran

Para pejabat Arab Saudi sudah semakin khawatir tentang risiko yang ditimbulkan ketegangan dengan Teheran terhadap ekonomi kerajaan.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz (Foto: AP)

Riyadh, Jurnas.com - Arab Saudi diam-diam berusaha memperbaiki hubungan baik dengan Iran dan pemain lain di kawasan itu di tengah kekhawatiran ekonomi dan keraguan tentang dukungan Washington untuk Riyadh.

Menurut laporan  The Wall Street Journal (WSJ) yang diterbitkan pada Jumat (13/12), para pejabat Arab Saudi sudah semakin khawatir tentang risiko yang ditimbulkan ketegangan dengan Teheran terhadap ekonomi kerajaan.

"Kepentingan baru-baru ini di Riyadh dalam hubungan yang lebih baik dengan saingan-saingan regional datang ketika para pejabat Saudi mempertanyakan berapa banyak dukungan dari AS dan sekutu lain," kata WSJ.

Perhitungan Arab Saudi berubah setelah serangan udara Yaman di instalasi Aramco, yang mengganggu sekitar setengah dari kapasitas minyak kerajaan atau 5 persen dari pasokan minyak global setiap hari.

"Serangan 14 September adalah perubahan permainan," kata laporan itu mengutip pejabat Arab Saudi yang tidak disebutkan namanya.

Mengutip pejabat Saudi, Eropa dan Amerika Serikat (AS), WSJ melaporkan bahwa perwakilan Arab Saudi dan Iran sudah bertukar pesan secara langsung dan berkomunikasi melalui perantara di Oman, Kuwait dan Pakistan, dalam beberapa bulan terakhir.

Duta Besar Iran untuk Paris Bahram Qasemi dan pejabat lainnya mengakui bahwa Teheran telah mengajukan rencana perdamaian ke Saudi, yang mencakup janji bersama untuk tidak melakukan agresi dan kerja sama yang bertujuan mengamankan ekspor minyak di Selat Hormuz.

"Iran tidak menginginkan kelanjutan dari ketegangan. Kami mencari perdamaian," kata Qasemi pada akhir Oktober.

Sementara itu, seorang pejabat Saudi yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada WSJ bahwa kerajaan itu dipaksa untuk terlibat dengan Iran saat bersiap untuk daftar saham Aramco.

"Prospek konflik yang lebih luas dengan Iran membahayakan ekspor minyak Saudi dan juga berisiko menakut-nakuti investor luar negeri yang dibutuhkan kerajaan untuk modal segar, teknologi canggih dan pengetahuan manajemen," kata laporan itu.

KEYWORD :

Arab Saudi Hubungan Iran Hubungan Ekonomi Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :