Jum'at, 26/04/2024 16:50 WIB

China Minta PBB Longgarkan Sanksi Korut

Pyongyang mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji yang sangat penting di lokasi mesin rudal, mungkin tes darat dari mesin untuk menyalakan peluncur satelit atau rudal balistik antarbenua (ICBM).

Perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB,Zhang Jun berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan di PBB, di New York City, AS, pada 20 Agustus 2019. (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com - China mengatakan, sebaiknya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melonggarkan sanksi Korea Utara agar pembicaraan demiliterisasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) dilanjutkan.

Demikian kata Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara di New York, Rabu (11/12).  pada Rabu (11/12) waktu setempat.

"Sangat penting Dewan ini mengambil tindakan dan meminta ketentuan yang dapat dibalikkan dalam resolusi terkait DPRK sesegera mungkin mengingat situasi yang berkembang di semenanjung dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk tindakan sanksi," kata Jun.

Ia mengatakan bahwa Dewan harus mengambil tindakan untuk meringankan penderitaan rakyat Korea Utara dan menyediakan lingkungan yang bermanfaat untuk perundingan antara Washington dan Pyongyang.

Pada Minggu (8/12), Pyongyang mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji yang sangat penting di lokasi mesin rudal, mungkin tes darat dari mesin untuk menyalakan peluncur satelit atau rudal balistik antarbenua (ICBM).

Di hari yang sama, Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft mengatakan, Washington siap mengambil langkah konkret dan lebih fleksibel demi mencapai kesepakatan denuklirisasi dengan Korea Utara.

"AS siap untuk mengambil langkah konkret menuju perjanjian denuklirisasi. Kami siap lebih fleksibel dalam menangani masalah ini. Dan kami menyadari perlunya kesepakatan yang seimbang yang mencakup kepentingan seluruh pihak," kata Craft.

Ia menambahkan, Korea Utara pun perlu mengambil langkah yang berani dan membuat keputusan untuk bekerja sama dengan Gedung Putih.

KEYWORD :

Kelonggaran Sanksi Amerika Serikat Kesepakatan Nuklir Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :