Jum'at, 26/04/2024 19:54 WIB

Jadi Seorang Ibu Lebih dari Sekedar Keberanian

Selain itu, hingga saat ini Angka kematian Ibu di Indonesia juga terbilang masih tinggi yaitu 305 per 100 ribu kelahiran jauh di bawah target pembangunan berkelanjutan 2030 yaitu 70 per 100 ribu kelahiran

Kebahagiaan Ibu Melahirkan (Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Menyandang status sebagai Ibu merupakan sebuah gelar kehormatan tertinggi bagi perempuan. Namun, fakta di Indonesia, menjadi seorang Ibu dibutuhkan sebuah keberanian tersendiri.

Sebuah studi mengenai Mother’s Index Rankings pernah menempatkan Indonesia pada ranking 106 dari 176 negara untuk kesejahteraan Ibu dalam hal kesehatan Ibu & Anak, edukasi, ekonomi & politik status, lebih rendah dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Selain itu, hingga saat ini Angka kematian Ibu di Indonesia juga terbilang masih tinggi yaitu 305 per 100 ribu kelahiran jauh di bawah target pembangunan berkelanjutan 2030 yaitu 70 per 100 ribu kelahiran. Ini berarti, 2 Ibu meninggal setiap jam di Indonesia karena kehamilan maupun pada saat proses kelahiran.

Lebih lanjut, 1 dari 3 perempuan atau 33,4 persen perempuan pernah mengalami kekerasan seksual maupun fisik di Indonesia. Ditambah lagi, 1 dari 9 perempuan Indonesia menikah muda di bawah umur 18 tahun .

Fakta-fakta tersebut menjelaskan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan, khususnya Ibu di Indonesia.

Merespon hal tersebut, Andalan Kontrasepsi sebagai merek terdepan bagi kesehatan reproduksi perempuan Indonesia, menghadirkan kampanye ‘Berani Menjadi Ibu’ untuk menyambut hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember 2019.

Melati Gultom, Brand Manager Andalan Kontrasepsi menyadari seorang Ibu memiliki peran terbesar dalam merencanakan kebahagiaan untuk keluarga.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah menetapkan tiga peran utama Ibu untuk mengambil keputusan agar dapat berdaya dalam rumah tangga yaitu keterlibatan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan termasuk keputusan untuk ber-KB, keuangan, hingga membangun hubungan dalam keluarga.

"Dibutuhkan keberanian bagi Ibu untuk berperan dalam mengambil keputusan tersebut, terutama dalam hal perencanaan keluarga yang erat kaitannya dengan penggunaan kontrasepsi. Penggunaan konstrasepsi diperlukan untuk kesiapan fisik, mental, mandiri secara finansial dan perencanaan kehamilan untuk mengatur jarak kelahiran, memberikan kasih sayang yang cukup bagi setiap anak, serta memberikan pendidikan yang bermutu tinggi,” ungkap Melati Gultom.

Namun, saat ini masih banyak perempuan yang bingung dan belum tahu cara memilih metode kontrasepsi yang cocok bagi dirinya maupun enggan menggunakan kontrasepsi karena mitos yang beredar, bingung menentukan jenis kontrasepsi yang tepat, maupun tidak tahu bagaimana cara menggunakannya dan kapan memulainya.

Selain itu, banyak wanita ragu menggunakan kontasepsi dikarenakan harus terlebih dahulu diizinkan oleh pasangannya. Memang selayaknya kontrasepsi adalah keputusan bersama dengan suami namun perempuan memiliki hak untuk menentukan ataupun mengontrol kehamilan yang akan dijalaninya.

Salah satu metode kontrasepsi yang bisa memberikan manfaat kesehatan dan kecantikan bagi seorang Ibu adalah Pil KB. Pil KB menjadi salah satu metode perencanaan keluarga yang favorit bagi banyak perempuan di Indonesia. Lebih dari 24 persen perempuan Indonesia memilih Pil KB untuk menjaga jarak atau menunda kehamilan mereka.

KEYWORD :

Humanika Ibu Melahirkan Kontrasepsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :