Jum'at, 26/04/2024 03:33 WIB

Yaman Hujani Rudal Arab Saudi dan Sekutunya di Mukha

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan pasukan negara itu telah melancarkan operasi militer terhadap pasukan Arab Saudi dan sekutunya di pelabuhan Mukha di provinsi selatan Yaman, Ta`izz.

Ilustrasi, kantor pers gerakan Yaman Houthi Ansarullah menunjukkan rudal balistik yang dipamerkan selama pameran baru-baru ini dari berbagai rudal dan kendaraan udara tak berawak di lokasi yang dirahasiakan di Yaman pada 7 Juli 2019. (Via AFP)

Sana`a, Jurnas.com - -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Tentara Yaman dan pejuang sekutu dari gerakan Ansarullah melancarkan serangan ekstensif terhadap posisi pasukan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi dan sekutunya di Mukha.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan pasukan negara itu telah melancarkan operasi militer terhadap pasukan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi dan sekutunya di pelabuhan Mukha di provinsi selatan Yaman, Ta`izz.

Saree menambahkan, pasukan Yaman menggunakan sembilan rudal balistik dan lebih dari 20 pesawat tanpa awak untuk menyerang pasukan Saudi, menurut situs web berita berbahasa Arab Yaman al-Masirah.

Jenderal Yaman menambahkan bahwa sekitar 350 pasukan Saudi dan tentara bayaran mereka tewas atau terluka dalam operasi itu dan sejumlah besar kendaraan lapis baja dan senjata Saudi juga disita.

"Operasi pasukan kami dilakukan sebagai tanggapan atas pelanggaran agresi di pantai barat," kata jurubicara angkatan bersenjata itu pada Senin (25/11) malam.

Ia mencatat, jumlah pelanggaran gencatan senjata telah mencapai lebih dari 30.000 kasus.

"Kami tidak akan berpangku tangan dan kami akan menanggapi dengan kuat agresi, pelanggaran dan pelanggaran musuh," kata situs berita al-Masirah mengutip Saree.

Operasi itu merupakan yang terbaru dari serangan balasan terhadap -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi selama perang bertahun-tahun di negara mereka.

Dalam tempat lain, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memperingatkan epidemi demam berdarah di Yaman karena negara yang miskin itu sudah bergulat dengan kolera karena agresi Saudi selama bertahun-tahun.

"Kami baru-baru ini sangat khawatir dan prihatin dengan laporan wabah demam berdarah, selain kolera," Robert Mardini, kepala delegasi ICRC di PBB (PBB), mengatakan pada pertemuan para jurnalis pada hari Senin.

Mardini mengatakan lebih dari 3.500 orang menderita demam berdarah dan 50 dilaporkan meninggal di kota pelabuhan Hudaydah Yaman dari akhir Oktober hingga awal November.

KEYWORD :

Arab Saudi Tentara Yaman Pelabuhan Mukha -




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :