Jum'at, 26/04/2024 03:04 WIB

Embrio Ternak BET Cipelang Siap ke Bangladesh

Kunjungan delegasi Bangladesh ini sudah lebih mengkerucut dari kunjungan yang pertama, kedua dan ketiga, untuk memperkuat kerja sama di sektor peternakan, khusunya transfer embrio.

Delegasi Bangladesh melakukan kunjungan ke Balai Embrio Ternak di Cipelang 21 November 2019. (Foto: Supi/Jurnas.com)

Bogor, Jurnas.com - Untuk ketiga kalinya Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh berkunjung ke Balai Embrio Ternak (BET) di Cipelang. Kunjungan ini semakin mengukuhkan niat kerja sama antara Bangladesh dengan Indonesia di sektor peternakan.

Joint Secretary, Ministry of Fisheries and Livestock Bangladesh, Ashim Kumar Bala mengaku tertarik mengembangkan transfer embrio, Imseminasi Buatan dan Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsus Siwab) seperti yang dikembangkan di BET Cipelang.

"Ada banyak informasi yang kami dapatkan selama di sini. Kami punya banyak Balai IB di Bangladesh, tapi belum ada unit yang menangani transfer embrio. Kami akan menerapkan manajemen di balai ini di kampung halaman kami," kata Ashim Kumar Bala di BET Cipelang, Kamis (21/11).

Sementara itu, Kepala BET Cipelang, Oloan Parlindungan mengatakan, kunjungan delegasi Bangladesh ini sudah lebih mengkerucut dari kunjungan yang pertama, kedua dan ketiga, untuk memperkuat kerja sama di sektor peternakan, khusunya transfer embrio.

"Jadi model kerja samanya khusus perkembangan transfer embrio. Kalau bisa mereka mendatangkan embrionya dari negara kita. Kemungkinan juga ada tenaga ahli kita yang ke sana," terang Oloan kepada jurnas.com.

Selanjutnya, Oloan mengatakan, ketertarikan delegasi Bangladesh dengan program transfer embrio, IB dan Upsus Siwab sudah tampak pada kunjungan kedua, Okterber lalu.

"Untuk kunjungan selanjutkan, kami akan arahkan agar ke Singosari. Mudah-mudahan kita bisa go international," kata Oloan sambil tersenyum kepada awak media.

Sapi-sapi lokal yang menarik pertahatian delegasi Bangladesh, di antaranya adalah sapi limosin. Alasannya, sapi tersebut memiliki kesamaan dengan sapi Peranakan Ongole (PO) yang ada di Bangladesh.

"Kelihatannya mereka lebih tertarik dengan sapi limosin karena mereka selalu bertanya sapi kayak sapi madura, sapi bali, karena mungkin di sana ada sesuatu yang mirip dengan sapi mereka," ujar Oloan.

Terkait tindak lanjut kerja sama kedua negara, Oloan mengaku masih menunggu. Kedua negara akan membuat perjanjian perdangan (MoU) terlebih dahulu yang diperkiranan bulan depan. 

Untuk ekspor embrio sendiri, Kementeterian Pertanian (Kementan) masih melakukan pembahasan dan persiapan terkait tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang akan dikenakan, meliputi perhitungan biaya produksi dan distribusi ke negara lain.

Kunjungan delegasi Bangladesh kali ini masih merupakan rangkaian dari kegiatan Livestock & Dairy Development Project (LDDP), suatu program peningkatan kapasitas dari pemerintah Bangladesh yang didanai oleh Bank Dunia.

Tujuan dari kunjungan delegasi Bangladesh ke Indonesia ini adalah untuk memahami beberapa praktek pengelolaan persusuan, strategi produksi, sampai pada bagaimana peternak mendapat manfaat dari industri persusuan di lndonesia.

KEYWORD :

Embrio Cipelang Delegasi Bangladesh Oloan Parlindungan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :