Kamis, 25/04/2024 12:57 WIB

Amnesty International Ungkap "Tumbal" Kenaikan Harga Bensin di Iran

Setidaknya 106 pengunjuk rasa di 21 kota telah tewas, menurut laporan yang dapat dipercaya dari para saksi, video yang diverifikasi dan informasi dari aktivis hak asasi manusia.

Harga gas baru 3000 tomans (USD0,25) per liter ditampilkan di sebuah pompa bensin di Iran setelah pengumuman dari pemerintah (Foto: ISNA)

Dubai, Jurnas.com -  Amnesty International mengatakan, lebih dari 100 pemrotes tewas di 21 kota di Iran selama kerusuhan yang terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar minggu lalu.

Dilansir dari Reuters, Amnesty mengungkapkan bahwa penembak jitu melepaskan tembakan ke arah demonstran dari atap dan kadang-kadang juga dilakukan dari atas helikopter.

Aksi unjuk rasa meletus pada Jumat (15/11), setelah pemerintah Iran mengumumkan harga bahan bakar naik setidaknya 50 persen. Kini, keadaan diklaim sudah mulai membaik sehari setelah Pengawal Revolusi mengancam akan menindak denan tegas, jika demonstran tidak berhenti.

Amnesty International yang berbasis di London mengatakan, setidaknya 106 pengunjuk rasa di 21 kota telah tewas, menurut laporan yang dapat dipercaya dari para saksi, video yang diverifikasi dan informasi dari aktivis hak asasi manusia.

"Organisasi itu meyakini bahwa jumlah korban sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, dengan beberapa laporan menyatakan sebanyak 200 telah terbunuh," kata Amnesty dalam sebuah pernyataan.

Laporan itu mengungkap pola pembunuhan yang tidak sah dilakukan pasukan keamanan Iran. Mereka menggunakan kekuatan berlebihan dan mematikan untuk membubarkan protes aksi damai.

"Pasukan intelijen dan keamanan tidak mengembalikan jenazah ke keluarga mereka dan memaksa orang lain untuk mengubur jenazah dengan cepat tanpa otopsi independen," kata Amnesty.

Pihak berwenang mengatakan, sekitar 1.000 demonstran sudah ditangkap. Anggota pasukan keamanan dan polisi juga tewas dalam protes tersebut. ISNA melaporkan, tiga ditikam sampai mati di dekat Teheran.

Vidoe yang menyebar di media sosial menunjukkan para pemrotes membakar foto-foto pejabat senior dan menyerukan penguasa klerus untuk turun, serta bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa.

Televisi pemerintah mengatakan pemakaman akan diadakan untuk penjaga keamanan yang terbunuh dalam protes, menambahkan bahwa ribuan warga Iran telah berkumpul di beberapa kota untuk mengutuk kerusuhan itu.

Kantor hak asasi manusia AS mengatakan sudah menerima laporan puluhan orang terbunuh. Ia menyuarakan keprihatinan tentang penggunaan amunisi hidup oleh pasukan keamanan dan mendesak pihak berwenang untuk mengekang penggunaan kekuatannya untuk membubarkan protes.

KEYWORD :

Aksi Damai Harga Bensi Iran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :