Jum'at, 26/04/2024 14:05 WIB

Sektor Perkebunan Menjanjikan jika Diselesaikan dari Hulu dan Hilirnya

Perlu ada daerah sentra - sentra produk komoditas perkebunan yang mencakup hulu hingga hillirnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahruul Yasin Limpo didampingi Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono dan Direktur PKH, I Ketut Diarmita. (Foto: Humas Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Perkebunan merupakan subsektor yang paling menjanjikan untuk peningkatan devisa dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong masuknya investsi dan peningkatan produksi.

Begitu kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuannya dengan jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan di Kantor Pusat Kementan, kemarin Senin (4/11).

"Sektor perkebunan di Indonesia sebenarnya hal yang menjanjikan bagi saya. Negara ini memiliki kemampuan dan kekayaan bagi rakyat yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan devisa bagi negeri ini," ujar Syahrul.

Badan pusat Statistika (BPS) mencatat kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional 2018 naik 22,48% dibandingkan dengan kontribusi ditahun 2014. Sedangkan PDB perkebunan 2014 – 2018 sebesar Rp 2.192,9 triliun.

PDB sektor pertanian pada triwulan satu 2019 mencapai Rp3,7 triliun dimana tanaman perkebunan menyumbang Rp106,95 miliar.

Syahrul mengatakan, saat ini sangat perlu ada daerah sentra - sentra produk komoditas perkebunan yang mencakup hulu hingga hillirnya.

Dengan cashflow dan perencanaan yang baik, lanjut Syahrul, usaha di subsektor perkebunan akan berjalan dengan baik dan menguntungkan.

Hal itu juga akan menjadi nilai plus untuk menarik investor sebanyak mungkin karena investasi yang dikeluarkan cukup kecil dan memerlukan waktu yang tidak begitu lama untuk mendapatkan hasil.

"Ujung dari sektor perkebunan adalah industri hilirnya karena nilainya akan jauh lebih tinggi dibandingkan jika hanya di hulu saja. Jadi memang harus dihitung sampai kepasarnya, karena pada saat kita tidak menghitung pasar dan industrinya, di sana biasanya terjadi kegagalan," jelas Syahrul.

Oleh karena itu, Syahrul menekankan, perlunya inovasi dalam pemikiran dan aplikasi program perkebunan. Penerapan ilmu dan teknologi baru menjadi penting pemanfaatan teknologi informasi, aplikasi android, digitalisasi, IoT dan hightbteach terus ditingkatkan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono menjelaskan salah satu fokus kegiatan tahun 2020–2024 pada sektor perkebunan yakni Membangun Logistik Benih Perkebunan dalam rangka peningkatan penyediaan benih berkualitas.

Kegiatan ini guna meningkatkan produksi yang memiliki kualitas ekspor dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

"Penyediaan benih ini kita wujudkan dengan membangun Kebun entres dan nursery. Kedepan kebun bibit ini dibangun di setiap daerah sehingga daerah menghasilkan benih sendiri, tidak perlu didatangkan dari luar daerah," jelasnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Sektor Perkebunan Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :