Kamis, 25/04/2024 18:07 WIB

Iran akan Serang Kepentingan AS dan Sekutunya Jika Perang Meletus

Iran sudah berulang kali mengumumkan bahwa mereka tidak pernah meluncurkan dan tidak akan pernah melakukan perang. Namun, akan menanggapi setiap agresi dari negara musuh.

Tes kapal perang angkatan laut Iran menembakkan rudal jarak jauh baru selama latihan tahunan di 2012 (Foto: Ebrahim Noroozi / EPA)

Teheran, Jurnas.com - Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi mengatakan, jika terjadi agresi terhadap Iran, pasukan Iran akan menyasar kepentingan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di mana saja dan di wilayah mana pun.

Demikian kata Shekarchi pada wawancara eksklusif dengan Fars News Agency pada Minggu (3/11). Ia menekankan bahwa kekuatan Republik Islam Iran tidak terbatas pada perbatasan geografis Iran dan bersifat transregional.

"Setiap tempat dan titik teritorial apa pun yang melindungi kepentingan AS dan sekutunya akan terancam (dalam kasus agresi terhadap Iran) dan Republik Islam Iran sudah membuktikan bahwa mereka mampu melakukan ini," katanya.

"Bahkan jika suatu negara tidak terlibat langsung dalam perang melawan Iran, tetapi wilayahnya digunakan musuh, kami akan menganggap negara itu memusuhi wilayah itu dan memperlakukannya seperti agresor," tambahnya.

Shekarchi menekankan bahwa Iran sudah berulang kali mengumumkan bahwa mereka tidak pernah meluncurkan dan tidak akan pernah melakukan perang. Namun, akan menanggapi setiap agresi dari negara musuh.

"Jika seorang penyerang melakukan kesalahan strategis, agresi akan dijawab dengan kekuatan tertinggi dan terberat untuk membuat mereka menyesal tindakan agresi mereka dan tanggapan Iran akan diberikan atas bentangan geografis di luar apa yang bisa dibayangkan para simpatisan Iran," tegasnya.

Shekarchi mengatakan sifat hampa dari kekuatan AS dan Inggris sudah menjadi jelas bagi dunia.

"Peralatan radar, sistem pertahanan senjata dan udara, yang penjualan sumber daya negara-negara Muslim dan negara-negara di kawasan itu telah dijarah, gagal dalam uji memalukan dalam kasus serangan pasukan Yaman terhadap Aramco dan Arab Saudi. dunia menyadari kelemahan dan penghinaan yang ekstrem dari negara-negara Barat di bidang ini," katanya.

Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri pada 22 Oktober menggarisbawahi kekuatan pencegahan Iran, memperingatkan bahwa musuh harus membayar biaya besar jika mereka melakukan tindakan agresi terhadap negara.

"Musuh harus tahu bahwa jika tindakan agresi diluncurkan terhadap perbatasan tanah air Islam, itu akan menghadapi negara bersatu yang mengikuti Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dan memiliki Angkatan Bersenjata yang kuat dan kuat," kata Baqeri.

Di tempat lain dalam wawancaranya, komandan Iran menekankan bahwa serangan Yaman terhadap pabrik pengolahan minyak Aramco di Arab Saudi pada bulan September membawa aib bagi AS dan Inggris. (Presstv)

KEYWORD :

Abolfazl Shekarchi Amerika Serikat Republik Islam Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :