Jum'at, 19/04/2024 16:12 WIB

Mentan Syahrul: Ketahanan Pangan Kewajiban kepada Negara

Tidak ada alasan pertanian di Indonesia kalah saing dengan negara tetangga.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat membuka Hari Pangan Sedunia (HPS) yang ke-39 di Angata, Konawe Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (2/11).

Konawe Selatan, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa cara pandang terhadap pertanian harus menjadi cara pandang sebagai kewajiban kepada negara.

Demikian tegas Syahrul saat membuka Hari Pangan Sedunia (HPS) yang ke-39 di Desa Puudambu, Kecematan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (2/11).

"Kami berharap menemukan racikan yang lebih baik, ada semacam cara pandang yang sama bahwa masalah ketahanan pangan adalah kewajiban semua orang terhadap negara," tegas Syahrul.

Menurut Syahrul, karena masalah pertanian adalah masalah perut rakyat, maka ketahanan negara, ditentukan banyak hal, termasuk ketahanan pertanian dan ketahanan pangan.

"Mari kita bercita-cita, masing-masing sesuai fungsi dan peranannya bahwa pertanian besok harus lebih maju, lebih mandiri, lebih modern menggunakan sains, riset dan teknologi yang lebih baik," ujar Syahrul.

Syahrul mengatakan tidak ada alasan pertanian di Indonesia kalah saing dengan negara tetangga. Pasalnya, Negara Agraris ini memiliki alam yang luar biasa.

"Indonesia adalah negara tropis. Negara tropis itu mataharinya cukup. Matahari adalah sumber kehidupan. Anginnya cukup. Angin akan membawa kehidupan. Air cukup, kelembapannya cukup," ujar Syahrul.

"Negara ini punya gunung yang tinggi, punya bukit di mana saja. Punya dataran rendah, punya sungai, punya danau. Kalau begitu, pertanian adalah sumber kehidupan. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain," sambungnya.

KEYWORD :

Hari Pangan Dunia Sulawesi Utara Syahrul Yasin Limpo Ketahanan Pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :