Sabtu, 20/04/2024 07:04 WIB

Hadapi Era 4.0, Perguruan Tinggi Islam Harus Bertransformasi

Perlu upaya-upaya atau terobosan baru dalam sistem pendidikan tanah air agar tak tergusur dengan adanya perkembangan era 4.0

Rektor UIN Jakarta, Prof. Amany Lubis

Jakarta, Jurnas.com - BAN PT bekerjasama dengan UIN Jakarta UIN Malang dan UII Yogyakarta kembali menyelenggarakan internasional conference dengan mengambil tema tentang penjaminan mutu di perguruan tinggi Islam pada 27-30 Oktober 2019, di hotel Sultan, Jakarta.

Rektor UIN Syahid Jakarta, Prof Amany Lubis mengatakan konferensi Islam keempat ini sangat penting karena dapat bertukar pikiran antara organisasi dalam negeri maupun luar negeri tentang penjaminan mutu perguruan tinggi Islam.

"Kita bertukar pikiran untuk meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi Islam. Kita di sini menampilkan banyak juga narasumber atau peneliti di bidang penjaminan mutu sehingga kita bisa menghidupkan budaya penjaminan budaya mutu di kampus-kampus," kata Amany kepada wartawan, Senin (27/10) di hotel Sultan Jakarta.

"Yang pertama tentu dari organisasi penjaminan mutu dunia yang datang dari beberapa negara seperti Malaysia, Uni Emirat Arab, dan beberapa Badan Akreditasi negara-negara sahabat yang lainnya, kita semuanya berkumpul untuk saling memberi pengalaman, bertukar pikiran tentang penjaminan mutu," tambahnya.

Amany berharap dengan adanya konferensi ini dapat memunculkan solusi-solusi tepat untum meningkatkan budaya penjamin mutu perguruan tinggi Islam, salah satunya mendorong agar kampus-kampus Islam mampu terakreditasi secara internasional.

"Konferensi internasional ini diharapkan mengeluarkan rekomendasi rekomendasi untuk untuk meningkatkan budaya penjaminan mutu, untuk meningkatkan akreditasi Prodi dari kampus-kampus serta untuk meningkatkan akreditasi perguruan tinggi yang sudah mampu untuk dilakukan akreditasi internasional. Kita akan berupaya ke sana," tuturnya.

Ia menambahkan, konferensi ini juga merupakan salah satu ajang untuk menyiapkan agar pelaku-pelaku di pendidikan dapat beradaptasi perkembangan era 4.0 yang semakin merambah ke segala sektor, bahkan dalam ranah pendidikan.

Untul itu, perlu upaya-upaya atau terobosan baru dalam sistem pendidikan tanah air agar tak tergusur dengan adanya perkembangan era 4.0. "Jadi untuk menyikapi revolusi industri 4.0 di kampus-kampus manapun termasuk UIN Jakarta sudah menyikapinya dengan meningkatkan apakah itu literasi internet, literasi dunia maya di kampus dan juga membincangkan bahaya medsos dan lainnya," tuturnya.

"Terutama sekali di bidang pembelajaran kita mengupayakan Smart Classes, e-Learning, yang bisa disampaikan oleh dosen-dosen. Namun pandangan saya, kelas untuk penyampaian mata kuliah tidak hanya disampaikan lewat screen, lewat dunia maya tetapi harus ada pertemuan Face to Face langsung dengan dosen sehingga ada interaksi baik itu berupa spiritual, emosional," tambahnya.

Senada dengan Amany, Prof. T. Basaruddin selaku Direktur BAN-PT mengatakan, melalui konference ini salah satu solusi bagi pendidikan tanah air karena selama ini Perguruan tinggi Islam banyak hal atau praktek-praktek penjamin mutu yang belum tertata secara rapi sebagaimana yang di bawah kemenristekdikti.

"Jadi PR yang harus mereka lakukan harus lebih banyak dan dengan adanya konferense ini tentu saya berharap akan ada sharing best practice yang kita pelajari bukan hanya dari barat tapi dari dunia islam. Seperti perguruan-perguruan tinggi ternama misalnua dari Al Azhar, mungkin mereka juga punya praktek-praktek baik yang bisa kita pelajari dan bisa kita tiru. Konferensi ini kita berharap saling belajar," kata Basaruddin.

Terkait era 4.0, Basaruddin menilai pendidikan Indonesia harus mulai bertransformasi agar tak ketinggalan, salah satunya dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dengan skill yang mumpuni agar tak tergerus oleh perkembangan teknologi.

"Saya pikir mereka harus menyiapkan mulai dari kurikulum sampai dengan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan skill-skill baru yang memang dibutuhkan di industri 4.0," katanya.

"Bagaimanapun perguruan tinggi harus mengembangkan skill-skill baru sehingga lulusannya nanti tidak hanya menguasai spesifik pada bidang tertentu tapi juga mampu berinovasi, berinteraksi secara sosial lebih baik," tambahnya.

KEYWORD :

Perguruan Tinggi Islam Era Industri Konferensi Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :