Kamis, 18/04/2024 21:48 WIB

Citra Satelit Rusia Tunjukkan AS Rampok Minyak di Suriah

Gambar dari citra satelit menunjukkan bahwa pasaukan AS secara mengekstrasi dan mengekspor minyak secara besar-besaran untuk diproses di luar Suriah.

Kendaraan transit minyak AS berkumpul di dekat stasiun minyak Al-Omar di Provinsi Dayr al-Zawr, Suriah. (Foto: Kementerian Pertahanan Rusia)

Moskow, Jurnas.com - Pemerintah Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) menyelundupkan minyak Suriah ke negara-negara lain di bawah perlindungan pasukannya sebelum dan sesudah kekalahan kelompok teroris Daesh Takfiri di wilayah tersebut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan, gambar dari citra satelit menunjukkan bahwa pasaukan AS secara mengekstrasi dan mengekspor minyak secara besar-besaran untuk diproses di luar Suriah.

Konashenkov menekankan bahwa konvoi itu dijaga oleh perusahaan militer swasta AS dan pasukan operasi khusus.

"Truk tangki yang dijaga prajurit militer AS dan perusahaan militer swasta menyelundupkan minyak dari ladang di Suriah timur ke negara-negara lain dan dalam hal terjadi serangan terhadap konvoi seperti itu, pasukan operasi khusus AS dan penerbangan tempur segera digunakan untuk melindunginya," Konashenkov kata.

Konashenkov  menambahkan bahwa minyak Suriah diekstraksi dengan menggunakan peralatan yang dipasok oleh perusahaan-perusahaan Barat terkemuka yang melewati semua sanksi AS.

Mengingat bahwa biaya satu barel minyak yang diselundupkan dari Suriah adalah USD38, pendapatan bulanan dari bisnis swasta melebihi USD30 juta, kata kantor berita Rusia TASS mengutip Konashenkov mengatakan.

"Pendapatan dari penyelundupan minyak Suriah tiba di rekening bank sejumlah perusahaan militer swasta AS dan layanan intelijen melalui perusahaan pialang yang berinteraksi dengannya," kata Konashenkov.

"Untuk mengamankan aliran keuangan berkelanjutan seperti itu bebas dari kontrol dan pajak, para pejabat tinggi di Pentagon dan Langley akan bersedia untuk menjaga dan melindungi sumur minyak di Suriah dari `sel tersembunyi` Daesh imajiner tanpa batas waktu," tambahnya.

Dalam perubahan besar-besaran kebijakan militer AS, Gedung Putih mengumumkan pada 6 Oktober untuk menarik pasukannya dari timur laut Suriah, membuka jalan bagi serangan Turki yang diperkirakan ke wilayah tersebut.

Tiga hari kemudian, Turki melancarkan serangan dengan tujuan membersihkan wilayah utara Suriah di dekat perbatasannya dengan militan Kurdi yang didukung AS, yang dipandang sebagai teroris yang terkait dengan militan pencari otonomi lokal dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Pada Kamis (24/10), Presiden AS Donald Trump menyetujui rencana baru untuk menjaga 500 tentara Amerika di Suriah timur laut agar diduga melindungi ladang minyak dan menjaga mereka agar tidak jatuh ke tangan kelompok teroris Daesh.

Kepala Pentagon, Mark Esper sehari kemudian bawah AS berencana untuk memperkuat posisi militernya di provinsi Dayr al-Zawr Suriah dalam waktu dekat untuk diduga mencegah teroris mengakses ladang minyak.

"AS sedang mempelajari cara menggerakkan pasukan di wilayah itu untuk memastikan keamanan ladang minyak," tambah Esper.

KEYWORD :

Amerika Serikat Ekspor Minyak Igor Konashenkov




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :