Sabtu, 20/04/2024 06:50 WIB

Kesempatan Perempuan Berkiprah di Sektor Maritim Sangat Luas

Persamaan gender di Indonesia dinilai Chandra Motik sudah sangat baik.

Para perempuan tangguh yang tergabung dalam Women in Maritim (WIMA) Indonesia.

Jakarta, Jurnas.com - Indonesia merupakan  negara yang kondisi geografinya lebih luas lautan dari pada daratan. Kondisinya nyaris sama dengan kondisi demografi yang ternyata lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki. Struktur geografi dan demografi seperti ini tentu saja selain menjadi sebuah tantangan juga merupakan peluang bagi para perempuan.

"Jadi peluang bagi para perempuan untuk berkiprah di sektor maritim sangat luas," kata Ketua Umum Women in Maritime (WIMA) Indonesia Chandra Motik dalam acara Talkshow Empowering Women in the Maritime Community di Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Persamaan gender di Indonesia dinilai Chandra Motik sudah sangat baik karena nyaris tidak ada sekat lagi bagi perempuan untuk berkiprah di berbagai bidang. Tinggal bagaimana para perempuan mempersiapkan diri dan berani meraih kesempatan dari berbagai peluang yang muncul.

"Makanya WIMA diharapkan menjadi rumah bagi para perempuan dari berbagai profesi di sektor maritim," ujarnya.

Senada dengan Chandra Motik, Wakil Ketua Umum WIMA Indonesia Charmelita Hartoto mengajak agar para perempuan bersatu. Sebab dengan begitu perempuan menjadi kuat dan tidak mudah dipecah belah.

"Yakinlah perempuan juga bisa berkiprah di sektor maritim yang selama ini dikonotasikan sebagai tempat kerjanya laki-laki," kata Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) yang biasa disapa Meme ini.

Menurutnya, kesuksesan itu tidak ditentukan oleh faktor gender apakah dia seorang perempuan atau laki-laki. "Kesuksesan itu adalah seberapa besar mau bekerja keras dan mengambil setiap kesempatan," tuturnya.

Meme berharap, melalui WIMA Indonesia yang merupakan organisasi yang berafiliasi dengan organisasi maritim dunia atau International Maritime Organization (IMO), para perempuan berhimpun dan saling memberikan dukungan untuk maju, bukan saling menjatuhkan.

"Kalau ada kawan yang saat ini sedang maju dan berada beberapa langkah di depan kita, lebih baik diberi support. Siapa tahu pada suatu saat kita juga diberi kesempatan untuk maju juga," tuturnya.

Selain workshop, pada kesempatan itu WIMA Indonesia juga menggelar peragaan busana bernuansa etnik, yakni kain tradisional dari Nusa Tenggara Timur (NTT) karya desainer Adinda Muda (AM).

Sedangkan acara workshop-nya menampilkan para pembicara perempuan yaitu President Indonesia Institute for Maritime Studies  Connie Rahakundinie Bakrie, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti, dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat.

KEYWORD :

WIMA Indonesia perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :