Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, Y.O.I Tahapari
Jakarta, Jurnas.com - Negara diharapkan hadir untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat Maluku yang berdampak gempa bumi di Ambon. Terlebih, masyarakat saat ini mengalami kondisi psikologis suasana kebathinan yang cemas akibat gempa tersebut.
Harapan itu disampaikan tokoh Maluku, Hanny Tahapari, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/10). Menurutnya, jika bantuan fisik tidak dapat diberikan, paling tidak distribusi empati negara hadir kepada warga Maluku yang menjadi korban gempa.
"Saya kira orang Maluku tidak merengek-rengek, mereka tidak butuh dikasihani, mereka punya harga diri, yang mereka butuhkan adalah hak mereka sebagai warga negara. Mereka membutuhkan kehadiran negara," kata Hanny.
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Kesekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI itu mengatakan, informasi yang diterima dari Maluku, ada banyak lokasi pengungsian yang belum mendapat sentuhan dari BNPB.
"Sehingga lokasi pengungsian ada perhatian dari pemerintah dan harapan saya terhadap masyarakat Maluku terutama saudara-saudara saya yang saat ini di tempat pengungsian, tetap semangat dan kuat menghadapi cobaan ini," tuturnya.
Atas dasar itu, ia berharap kehadiran pemerintah untuk lebih responsif menangani korban pengungsian di Maluku. Hanny mendorong percepatan upaya penanganan korban musibah gempa bumi di Maluku.
"Perlu dilakukan langkah antisipasi dan usaha preventifnya secara sinergis baik oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat," kata Hanny.
Sebab, kata Hannya, masalah ekonomi jelas terdampak karena banyak kegiatan yang tertunda atau terganggu karena musibah. "Oleh karena itu langkah cepat, responsif serta sinergis dari Pemerintah amatlah ditunggu oleh masyarakat," katanya.
Hanny meyakini, meskipun Maluku sedang mengalami bencana gempa bumi, tapi masyarakat tidak akan pernah mau apalagi dianggap menjadi beban negara seperti yang belakangan ramai.
"Saya orang Maluku, saya percaya betul Maluku pasti akan memberi maaf, tapi maaf yang dibutuhkan orang Maluku bukan maaf omongan saja, bukan komunikasi verbal, tapi maaf itu harus terealisasi dalam bentuk kepedulian yang nyata dari negara bagaimana menangani pengungsi di Maluku," demikian Hanny.
KEYWORD :Warta DPR Hanny Tahapari Gempa Maluku
