Kamis, 25/04/2024 20:45 WIB

Jadi Sentra Pendapatan Daerah, BUMD Harus Siap Hadapi Era 4.0

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merupakan salah satu sentra pendapatan asli daerah yang harus mempersiapkan diri guna menghadapi tantangan di era industri 4.0.

Forum Group Diskusi “Kesiapan menghadapi Era Industri 4.0” yang diselenggarakan Forum Warta Pena, Rabu (16/10) di Hotel Ibis Jakarta.

Jakarta, Jurnas.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merupakan salah satu sentra pendapatan asli daerah yang harus mempersiapkan diri guna menghadapi tantangan di era industri 4.0.

Hal itu diungkapkan Kasubdit BUMD Bidang Lembaga Keuangan dan Aneka Usaha Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Bambang Arianto dalam Forum Group Diskusi “Kesiapan menghadapi Era Industri 4.0” yang diselenggarakan Forum Warta Pena, Rabu (16/10) di Hotel Ibis Jakarta.

Menurut Bambang, tantangan BUMD pada era industri 4.0 akan semakin beragam maka BUMD harus mampu bertransformasi karena selain penguatan kelembagaan, kualitas sumber daya manusia (SDM) juga perlu penguatan dalam era perubahan industri tersebut.

“BUMD harus bertransformasi mengarah kesana untuk menghadapi di era 4.0. SDM juga perlu dikuatkan, karena itu merupakan salah satu kunci utama kesiapan BUMD menghadapi era 4.0,” kata Bambang.  

Terkait penguatan kelembagaan, lanjut Bambang, dengan adanya regulasi BUMD diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah khususnya Bab XII dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD akan membuat BUMD semakin mudah mengembangkan usaha dan mampu berkontribusi nyata bagi pendapatan daerah.

“Penguatan kelembagaan yang didasarkan pada undang-undang dan peraturan akan lebih mudah bagi BUMD menghadapi era industri 4.0. Pasalnya, dengan landasan hukum ini BUMD berpeluang memperluas pasar, kemudahan mengakses informasi global, dan efisiensi,”lanjutnya.

“Harusnya BUMD harus semakin pede karena sudah ada payung hukumnya.”  

Untuk itu, Bambang mengharapkan para pelaku BUMD sudah saat merubah mindset bahwa BUMD harus dilihat dari aspek ekonominya tak hanya berfokus pada aspek pelayanan saja melainkan ada nilai untung ruginya.

“Dengan adanya BUMD harus melihat sisi ekonominya dimana harus berpikir ada untungnya. BUMD bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat dengan akses untung,” tuturnya.

Senada dengan Bambang, Dirut PT PDAM Tirta Pakuan Bogor, Dino Indira Gusniawan menilai perubahan industri dari 1.0 hingga 4.0 tak pernah lepas dari permasalahan terkait efisiensi dimana perubahan itu mengarah kepada suatu efisiensi dan efektifitas suatu usaha.

“Dengan adanya era industri 4.0 bisa membuat lebih efisiensi. Tapi jangan sampai era 4.0 ini hanya untuk gaya-gayaan namun tak bisa mengantarkan pada efisiensi suatu proses,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Dino, peran indusrti 4.0 akan sangat berpengaruh pada suatu perusahaan, salah satunya dalam pengambilan keputusan.  “Peran industri 4.0 akan merevolusi cara kita mengambil keputusan. Kesiapannya bukan di BUMD tapi di pemilik. Mau nggak pemilik BUMD bersaing secara global,” katanya.

Sementara itu, pengamat BUMD, Basuki Ranto menilai BUMD di Indonesia sangat banyak dan jumlahnya mencapai 1.800 dan ada 24 core bisnis, artinya semua bidang ada. Oleh karenya, payung hukum BUMD harus sudah menjadi prioritas pemerintah. Apalagi BUMD merupakan salah satu penyumbang pereknomian daerah.

“Untuk itu, BUMD tidak boleh asal tapi harus dikelola secara profesional dan harus terus mengalami pertumbuhan secara efesien, efektif dan optimal tentu dengan payung hukum yang jelas,” ujarnya.

Menurutnya, ada tiga aspek yang harus disiapkan BUMD dalam menghadapi perubahan industri 4.0 yaitu Structure, Culture, dan System.

“Kita tidak boleh tertinggal dengan teknologi. Jangan lupa teknologi berubah harus ada SDM yang siap mengggunakan perkembang teknologi itu, makanya dibutuhkan knowledge. Culture juga harus ada perubahan mindset, yang harus siap menghadapi perubahan industri 4.0,” katanya.

“Ini yang harus kita siapkan dan kuatkan,” tambahnya.  

 

KEYWORD :

Perkembangan Industri Kesiapan BUMD




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :