Sabtu, 20/04/2024 11:37 WIB

Forum Wartawan Gedung Putih Kutuk Video Trump vs Media

Berita terkait video itu pertama kali dilaporkan oleh New York Times, setelah seseorang yang menghadiri pertemuan itu membocorkan sebuah video ponselnya ke surat kabar.
 

Gedung Putih Amerika Serikat

Washington, Jurnas.com - Forum Wartawan Gedung Putih (WHCA) mengutuk video yang menggambarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantai para awak media, yang disiapkan dalam pertemuan para pendukungnya.

Berita terkait video itu pertama kali dilaporkan oleh New York Times, setelah seseorang yang menghadiri pertemuan itu membocorkan sebuah video ponselnya ke surat kabar.

"WHCA bergidik melihat video yang ditayangkan pada akhir pekan di sebuah konferensi politik yang diselenggarakan oleh para pendukung presiden," kata Koordinator Wartawan WHCA Jonathan Karl, pada Senin (14/10).

"Semua orang Amerika harus mengutuk penggambaran kekerasan yang ditujukan kepada jurnalis dan lawan politik presiden," tegas dia.

"Kami sebelumnya memberi tahu presiden bahwa retorikanya dapat menghasut kekerasan. Sekarang kami memanggilnya dan semua orang yang terkait dengan konferensi ini untuk mengecam video ini, dan menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di masyarakat kita."

Diketahui sebelumnya, video parodi berbau kekerasan ditampilkan dalam pertemuan pendukung Trump di sebuah resor di Miami.

Video tersebut dengan jelas menggambarkan rupa Presiden Trump sedang menembak dan menikam lawan-lawan politk serta para awak media di sebuah gereja. Demikian laporan The New York Times.

Dalam video itu, para lawan politik dan awak media digambarkan sebagai umat paroki yang sedang melarikan diri dari amukan mengerikan.

Trump palsu menyerang mendiang Senator John McCain di leher, memukul dan menikam presenter TV Rosie O`Donnell di wajahnya, membakar kepala Senator Bernie Sanders, dan menembaki orang-orang yang wajahnya diganti dengan logo organisasi berita.

Video itu ditayangkan pekan lalu di sebuah konferensi Prioritas Amerika di resor Doral Miami, milik Trump. Namun waktu itu, Trump tidak ada di sana.

Penyelenggara acara Alex Phillips mengatakan kepada Times bahwa video itu diputar sebagai bagian dari "pameran meme", dan tidak dikaitkan dengan dukungan Prioritas Amerika terhadap kekerasan politik.

"Prioritas Amerika menolak semua kekerasan politik," kata Phillips dilansir dari Associated Press pada Senin (14/10).

Video pembantaian berjudul "Church of Fake News" juga mengonfirmasi penolakan Trump terhadap berita dan organisasi media yang ia anggap sebagai berita palsu.

KEYWORD :

Donald Trump Video Pembantaian Kekerasan Jurnalis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :