Sabtu, 20/04/2024 14:43 WIB

Tak Hanya Kreatif, Fashion juga Ramah Lingkungan

Dibutuhkan dukungan untuk mempromosikan industri fashion ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Desainer masa kini tak hanya kreatif tapi juga ramah lingkungan (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta, Jurnas.com - Untuk kali kedua, Kalimantan menjadi wilayah yang ragam budayanya diangkat oleh gelaran fashion terbesar di Indonesia Fashion Week 2020 yang dihelat Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

Gelaran IFW, menurut Ketua APPMI Poppy Dharsono memang didesain sebagai arena pengembangan kualitas dan kuantitas dan sumber daya pelaku industri fashion.

Dengan kualitas dan kuantitas yang baik, industri fashion diharapkan bisa tumbuh secara berkelanjutan dan dapat meramaikan dan terserap di pasar lokal dan internasional. Hal ini karena promosi budaya di era ekonomi global semakin tak terbatas. 

Selain itu, APPMI juga mengadakan kerjasama dengan Indonesia Global Compact Network (IGCN) - aliansi dari United Nations untuk sustainable fashion. Hal ini dilakukan agar industri fashion ramah lingkungan semakin banyak di Indonesia.

"Saat ini fashion merupakan industri kedua terbesar yang paling banyak mengonsumsi air dalam setiap proses produksi. Karena itu, dibutuhkan dukungan untuk mempromosikan industri fashion ramah lingkungan yang berkelanjutan," ucap Poppy.

Khasanah budaya Kalimantan sangat beragam mulai dari etnis Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Dayak Paser memiliki nuansa yang unik dan menarik.

Nantinya, dalam gelaran IFW 2020 akan menampilkan beragam budaya Kalimantan yang ditransformasikan oleh para desainer profesional tanah air ke dalam busana rancangan mereka.

Sekadar informasi IFW 2019 lalu berhasil mencatat 126.000 pengunjung dan mengantongi nilai transaksi Rp 89,1 miliar dengan 480 peserta pameran.

KEYWORD :

Indonesia Fashion Week Sustainable Fashion




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :