Rabu, 24/04/2024 09:03 WIB

Protes Berdarah di Irak Tewaskan 100 Demonstran

Aksi dipecah oleh pasukan keamanan menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, dan melakukan pengejaran dari rumah ke rumah.

Salah seorang pengunjuk rasa di Irak (foto: AFP)

Baghdad, Jurnas.com - Gelombang protes baru di Irak telah menewaskan hampir 100 orang. Angka tersebut meningkat dari jumlah sebelumnya, menyusul tuntutan massa untuk pekerjaan yang layak dan revolusi di tubuh pemerintahan.

Dikutip dari AFP, beberapa saat setelah jam malam di Baghdad dicabut pada Sabtu (5/10) pagi, puluhan pengunjuk rasa memadati kawasan Kementerian Perminyakan Irak di ibukota Baghdad.

Aksi dipecah oleh pasukan keamanan menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, dan melakukan pengejaran dari rumah ke rumah.

Lima pengunjuk rasa tewas pada Sabtu kemarin di Baghdad, meningkatkan jumlah korban tewas sejak Selasa menjadi 99, menurut komisi hak asasi manusia parlemen. Hampir 4.000 orang telah terluka sejak protes dimulai di Baghdad, dan menyebar ke kota-kota di selatan.

Komisi itu juga mengungkapkan bahwa sebagian besar korban tewas di Baghdad, sedangkan 250 orang lainnya dirawat di ibukota karena luka dari penembak jitu.

"Kami menuntut klarifikasi dari pemerintah Irak mengenai mereka yang terluka di Baghdad oleh tembakan penembak jitu, yang sedang berlangsung hari ini," kata komisi itu.

Ribuan orang juga turun di gedung-gedung gubernur di kota-kota selatan Diwaniyah, di mana tembakan dilepaskan ke udara, dan di Nasiriyah.

Parlemen dijadwalkan untuk bertemu pada Sabtu pukul 1 siang, tetapi tidak dapat mencapai kuorum, pasca blokade 54 anggota parlemen Moqtada al-Sadr yang terdiri atas ulama dan faksi lain memboikot sesi tersebut.

Mantan pemimpin milisi itu membungkam demonstrasi pada Jumat lalu dengan seruan pengunduran diri Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi.

KEYWORD :

Irak Demonstrasi Kerusuhan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :