Sabtu, 27/04/2024 03:18 WIB

Mentan Amran Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kampus Politeknik Enjinering

Kampus Politeknik Enjenering Pertanian pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meletakkan batu pertama pembangunan kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) di Tangerang, Banten, Jumat 4 Oktober 2019. (Foto: Tim Kementan)

Tangerang, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meletakkan batu pertama pembangunan kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang berlokasi di Tangerang, Banten, Jumat (4/10).

Peletakan batu pertama ini menandai proses pembangunan PEPI seluas empat hektare sebagai kampus Politeknik Enjenering Pertanian pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Amran mengatakan, pembangunan Kampus PEPI sejalan dengan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menciptakan teknologi dan inovasi pertanian dalam mentransformasi pertanian tradisional menjadi modern.

Bukan hanya itu, lanjut Amran, tetapi juga untuk mencetak sumberdaya manusia pertanian yang unggul.

Sejak awal pemerintahan Jokowi-JK, Kementan sudah membangun infastruktur dan meningkatkan alat mesin pertanian yang pada gilirannya untuk mensejahterakan petani.

"Hari ini peningkatan pertanian kita di sektor teknologi, dulu 2013 kekuatanya hanya 0,04 per jam per hektar. Tapi di tahun ini meningkat tajam 2.000 persen yakni 2,15 per jam per hektare," kata Amran.

"Kenaikan ini dahsyat setara dengan Thailand dan Vietnam dan sebentar lagi kami kejar negara-negara maju seperti Jepang, Brazil, dan negara lainnya," sambungnya.

Lima tahun ke depan, terang pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, Kementan akan membangun sumber daya manusia yang menguasai teknologi.

"Tanpa teknologi kita tidak mungkin bisa bersaing dengan negara-negara lain. Makanya kita dirikan Kampus PEPI," kata Amran.

Selain meningkatkan teknologi, Amran menekankan pendirian Kampus PEPI juga untuk menarik genesi muda untuk semakin meminati atau terjun di sektor pertanian. Selama empat tahun terakhir, peminat generasi muda ke sektor pertanian naik 1.700 persen.

"Dulu yang kita butuhkan hanya 1.000 orang, yang mendaftar hanya 900 orang. Tapi hari ini yang mendaftar 17 ribu pelamar. Ini juga berdampak pada fakultas pertanian di seluruh Indonesia. Gerakan mekanisasi pertanian, manarik minat generasi muda ke perguruan tinggi," tuturnya.

Kemudian, Amran menegaskan mimpi besar ke depannya dengan adanya Kampus PEPI adalah seluruh alat mesin pertanian modern diproduksi sendiri oleh mahasiswa. Dengan begitu Indonesia tidak lagi menjadi operator alat mesin pertanian seperti traktor, combine harvester dan lainnya.

"Tapi kami ingin seluruh alat mesin pertanian diproduksi di PEPI ini. Itu mimpi besar dan kita bisa wujudkan. Sekarang traktor sudah kita buat sendiri, lokal konten sudah 100, dan tinggal nanti produksi engine di Kampus PEPI ini, yang produksi semuanya itu adalah mahasiswa," tegasnya.

KEYWORD :

Modernisasi Pertanian Joko Widodo Politeknik Enjinering Amran Sulaiman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :