Jum'at, 19/04/2024 20:41 WIB

Eks Menlu AS Ungkap Israel Memainkan Trump Selama Ini

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sangat lihai menysusupi informasi salah  kepada Presiden Donald Trump untuk mendapatkan keunggulan.

Rex Tillerson (Foto: Getty Images)

Washington, Jurnas.com - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson, membeberkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sangat lihai menysusupi informasi salah  kepada Presiden Donald Trump untuk mendapatkan keunggulan.

Netanyahu, yang mengikuti Pemilu Israel pada Selasa (17/9) sedikit Machiavellian dan suka berbagi informasi yang salah dengan AS.

Tillerson, yang dipecat Trump tahun lalu, menyampaikan hal itu dalam forum di Universitas Harvard seperti dilansir The Harvard Gazette, kantor berita resmi universitas tersebut.

Ia menyebut Netanyahu politisi dan diplomat yang sangat terampil menjalin hubungan dengan negara asing yang akan membantunya ke depan.

"Dalam berurusan dengan Bibi, selalu penting mengedepankan skeptisisme yang sehat dalam diskusi Anda dengannya," kata Tillerson menggunakan nama panggilan Netanyahu.

Ia mengatakan, Netanyahu dan para pembantunya kadang-kadang memberikan informasi tentang Trump kepada negara lain untuk meyankinka bahwa pasangan Melania itu berpihak pada Israel.

"Mereka melakukan itu dengan presiden pada beberapa kesempatan, untuk meyakinkannya bahwa `Kami adalah orang baik, mereka adalah orang jahat,`" ungkap Tillerson.

"Kami kemudian mengungkapkannya kepada presiden sehingga dia mengerti, `Anda dipermainkan,`" ujarnya.

"Itu menggangguku bahwa sekutu yang dekat dan penting bagi kita akan melakukan itu pada kita," tambahnya.

Netanyahu tidak membantah pernyataan itu. Ia justru mengatakan, Israel adalah orang baik," katanya dalam cintanya.

Gedung Putih Trump melunak terhadpa Israel daripada pemerintahan sebelumnya, menolak untuk mengutuk pembangunan permukiman dan mengakui cengkeramannya di Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan.

Tillerson mengatakan mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina - sebuah ide yang tidak mungkin muncul dalam rencana perdamaian yang dipimpin Jared Kushner, menantu dan penasihat Trump.

Tetapi Tillerson mengatakan hubungannya yang tidak membaik dengan Trump mencegahnya mengambil bagian dalam penyusunan kesepakatan perdamaian Timur Tengah administrasi Trump, dan sebaliknya bertindak sebagai penasihat informal untuk memberinya peluang keberhasilan tertinggi.

Tillerson, yang merupaka mantan eksekutif ExxonMobil, sebagian besar tetap tidak dikenal setelah meninggalkan Gedung Putih.

KEYWORD :

Benjamin Netanyahu Donald Trump Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :