Jum'at, 26/04/2024 12:44 WIB

Khamenei: Musuh Gagal Menabur Perselisihan antara Iran dan Irak

Irak sebagai negara yang besar, bermartabat, dan beradab dengan kemauan yang kuat.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran via AP)

Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, mengatakan, rencana negara lain memantik perselisihan antara negara Iran dan Irak tak membuahkan hasil karena keduanya saling terikat soal kesamaan, terutama keyakinan.

"Musuh telah melakukan upaya besar untuk menabur perselisihan antara kedua negara, tetapi syukurlah mereka gagal dan akan gagal mulai sekarang, karena faktor utama yang mengikat negara-negara Iran dan Irak adalah iman mereka kepada Tuhan dan cinta kepada keluarga Nabi Muhammad (SAW) dan cucunya serta Imam Hussein (AS)," kata Khamenei.

Khamenei membuat pernyataan itu dalam sebuah pertemuan dengan sejumlah pemegang Moukeb Irak (stasiun pinggir jalan) yang melayani para peziarah Imam Hussein yang menuju ke kota suci Irak Karbala dari seluruh dunia setiap tahun untuk memperingati Arba`in atau 40 hari meninggalnya Imam Hussein.

Khamenei berterima kasih kepada bangsa Irak yang sudah menjadi tuan rumah dan dengan hangat menerima para peziara dan pemerintah Irak serta para pejabat karena memastikan keamanan selama hari peringatan berkabung.

Khamenei menyebut hari Arba`in sebagai peristiwa penting yang menjadi peletak dasar bagi pembentukan peradaban Islam modern. Arba`in adalah manifestasi dari Asyura sekitar 1.400 tahun setelah Imam Hussein terbunuh.

Menunjuk kebangkitan Islam di antara negara-negara Muslim, Khamenei memuji bangsa Irak sebagai negara yang besar, bermartabat, dan beradab dengan kemauan yang kuat.

"Para pemuda Irak menunjukkan kekuatan mereka dan berhasil menggagalkan Islamic State Iraq and Syria dan Takfiri lainnya dan untuk membela bangsa dan negara mereka dalam menghadapi rencana global untuk memicu perang saudara di negara Arab," ujarnya.

Di tempat lain dalam sambutannya, Khamenei mengatakan, sudah 40 tahun ancaman dan sanksi AS serta antek-anteknya, tentara bayaran terhadap bangsa Iran, namun terus menemui kegagalan.

Jutaan peziarah berpakaian hitam dari seluruh dunia bertemu di kota suci Karbala, Irak, setiap tahun untuk memperingati Arba`in.

Kelompok besar pelayat, banyak dari mereka orang Iran, melakukan perjalanan dengan berjalan kaki ke kota suci untuk jalan dalam pertemuan tahunan Islam terbesar di dunia.

Arba`in, diperingti 40 hari setelah Asyura, hari kesepuluh bulan kalender lunar bulan Muharram, saar Imam Hussein dibunuh bersama dengan puluhan temannya di tangan tiran saat itu, Yazid I, lebih dari tiga belas abad yang lalu.

Tahun ini Arba’i jatuh pada 30 Oktober.

Imam Hussein adalah tokoh yang sangat dihormati tidak hanya di kalangan Muslim Syiah tetapi juga di kalangan Sunni, Kristen, dan orang-orang dari agama lain.

KEYWORD :

Arab Saudi Ali Khamenei Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :