Sabtu, 20/04/2024 17:24 WIB

AS Persiapkan Tanggapan atas Serangan Kilang Minyak Arab Saudi Aramco

Trump lebih yakin yang melakukan serangan itu adalah Iran, bukan Yaman

Menteri AD, Mark Esper berbicara di depan sidang dengan Komite Angkatan Bersenjata di DPR AS, Capitol Hill, Washington, D.C. (Foto: Andrew Harnik/ AP/VOA)

Washington, Jurnas.com - Militer Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan tanggapan terhadap serangan pesawat tak berawak Yaman baru-baru ini pada infrastruktur minyak Arab Saudi.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, menyampaikan kepada Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (16/9) setelah serangan dua kilang minyak Arab Saudi Aramco pada 14 September yang menghambat lebih dari setengah produksi kerajaan tersebut.

Pejuang Yaman Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun,Trump lebih yakin yang melakukan serangan itu adalah Iran, bukan Yaman.

Esper tidak secara langsung menuding Iran atas serangan itu, tetapi menuduh Negeri Para Mullah merusak tatanan internasional.

"Militer AS, dengan tim antarlembaga kami, bekerja dengan mitra kami untuk mengatasi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan mempertahankan tatanan berdasarkan aturan internasional yang sedang dirusak oleh Iran," kata Esper lewat akun Twitternya.

Esper mengakau bersama pimpinan Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) bertemu dengan Trump setelah serangan pada Sabtu itu.

Setelah briefing dengan penasihat militer dan intelijennya di Gedung Putih pada hari Senin, Trump ditanya apakah Iran berada di balik serangan itu, Trump mengatakan, "Ini memang terlihat seperti itu pada saat ini dan kami akan memberi tahu Anda. Begitu kami cari tahu secara pasti kami akan memberi tahu Anda tetapi memang terlihat seperti itu. "

Sehari sebelumnya, Trump mengatakan AS "dikunci dan dimuat" untuk kemungkinan tanggapan atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

"Washington memiliki alasan untuk percaya bahwa kita tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan terhadap fasilitas minyak utama kerajaan di Abqaiq dan Khurais pada hari Sabtu," ujar Trump di akun Twitternya.

Sementara itu, Teheran dengan tegas membantah tudingan Trump tersebut. Negeri Para Mullah menyebut Washington berusaha membuat kebohongan dan penipuan setelah tekanan maksimum AS gagal di Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, AS dan kliennya terjebak di Yaman karena ilusi bahwa superioritas senjata akan mengarah pada kemenangan militer.

Yaman mengatakan mereka menggunakan 10 pesawat tanpa awak untuk operasi hari Sabtu, yang merupakan salah satu serangan pembalasan terbesar mereka terhadap Arab Saudi.

Tentara Yaman mengatakan penggerebekan itu dilakukan bersama intelijen dan bekerja sama dengan orang-orang terhormat dan pencari kebebasan tertentu di Arab Saudi.

KEYWORD :

Arab Saudi Kilang Minyak Amerika Serikat Yaman Houthi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :