Jum'at, 19/04/2024 07:04 WIB

Trump: AS Siap Angkat Senjata Bela Kepentingan Arab Saudi

Washington tampaknya sedang ergeser dari kampanye tekanan maksimum gagal menjadi salah satu kebohongan maksimum dan penipuan terhadap Republik Islam.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington, DC, 1 Agustus 2019. (Foto: AFP)

Washingon, Jurnas.com - Presiden -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan, Gedung Putih sedang mempersiapakan senjata untuk menanggapi  serangan pesawat tak berawak Yaman baru-baru ini di fasilitas minyak -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi.

"Washington memiliki alasan untuk percaya bahwa kita tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan terhadap fasilitas minyak utama kerajaan di Abqaiq dan Khurais pada hari Sabtu," kata Trump lewat akun Twitternya, Senin (16/9)

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan, Teheran berada di balik hampir 100 serangan terhadap -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi. Ia mengatakan, tidak ada bukti serangan tersebut datang dari Yaman.

Namun begitu, Teheran dengan tegas mengatakan, Washington tampaknya sedang ergeser dari kampanye tekanan maksimum gagal menjadi salah satu kebohongan maksimum dan penipuan terhadap Republik Islam.

Lewat unggahan di akun Twitternya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, "AS & kliennya terjebak di Yaman karena ilusi bahwa superioritas senjata akan mengarah pada kemenangan militer."

Yaman mengatakan mereka menggunakan 10 pesawat tanpa awak untuk operasi Sabtu (14/9). Serangan pembalasan itu merupakan terbesar mereka terhadap kerjaan -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi.

Tentara Yaman mengatakan penggerebekan itu dilakukan di belakang operasi intelijen dan bekerja sama dengan "orang-orang terhormat dan pencari kebebasan tertentu di -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi."

Pejuang Yaman secara teratur menargetkan posisi di dalam -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi sebagai pembalasan atas serangan yang dipimpin -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Arab Saudi, yang dimulai pada Maret 2015 dalam upaya untuk menginstal ulang mantan rezim sekutu negara Riyadh dan menghancurkan Houthi.

Agresi militer yang didukung AS, ditambah dengan blokade laut, telah menewaskan puluhan ribu orang Yaman, menghancurkan infrastruktur negara itu dan menyebabkan krisis kemanusiaan besar-besaran.

KEYWORD :

Arab Saudi Serangan Yaman Amerika Serikat -




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :