Kamis, 25/04/2024 17:42 WIB

Dilarang Nonton Bola, Wanita Iran Ini Nekat Bakar Diri

Kematian bakar diri seorang anak berusia 29 tahun yang dikenal sebagai Sahar Khodayari telah menjadi tren hashtag di media sosial di Republik Islam.

Bendera kebangsaan Iran (Foto: AFP)

Jakarta, Jurnas.com - Seorang wanita Iran ditahan karena berpakaian sebagai seorang pria untuk menyelinap ke stadion untuk menonton pertandingan sepak bola telah meninggal setelah membakar dirinya usai mengetahui dia bisa menghabiskan enam bulan di penjara, Selasa (10/09).

Dilansir ESPN, kematian bakar diri seorang anak berusia 29 tahun yang dikenal sebagai Sahar Khodayari telah menjadi tren hashtag di media sosial di Republik Islam.

Itu juga terjadi ketika FIFA bekerja sama dengan pemerintah Iran untuk mengatasi larangan perempuan memasuki stadion untuk pertandingan pria, larangan diberlakukan sejak Revolusi Islam 1979 di negara itu.

FIFA ingin masalah ini diselesaikan sebelum 10 Oktober, ketika Iran - tim peringkat teratas di Asia - menjadi tuan rumah kualifikasi Piala Dunia kandang pertamanya melawan Kamboja.

Khodayari meninggal pada hari Senin di sebuah rumah sakit di Teheran, ibukota Iran, setelah menderita luka bakar di 90% tubuhnya. Dia telah menggunakan respirator sejak menyiram dirinya dengan bensin di depan gedung pengadilan Irsyad Teheran pada 2 September.

"Dia baru tahu dia bisa diadili oleh Pengadilan Revolusi di Iran dan dipenjara selama enam bulan," kata ayahnya kepada situs web tersebut.

Adik perempuan Khodayari mengatakan kepada surat kabar Shahrvand yang pro-reformasi bahwa saudara perempuannya menderita gangguan bipolar. Ayahnya berkata bahwa dia telah berhenti minum obat setahun yang lalu.

Anggota parlemen terkemuka Ali Motahari, yang dekat dengan Presiden Iran yang relatif moderat Hassan Rouhani, menuliskan melalui akun twitternya bahwa Khodayari tidak pantas dipenjara dan menawarkan padanya "beberapa saran" sudah cukup.

Pada bulan Maret, Khodayari mencoba menyelinap ke Stadion Azadi Teheran untuk menyaksikan tim favoritnya, Esteghlal, menghadapi tim Uni Emirat Arab Al Ain. Seperti dalam pertandingan lainnya, dia menyamar sebagai seorang pria. Namun, polisi menangkap dan menahannya.

Dia menghabiskan tiga malam di penjara sebelum dibebaskan sambil menunggu kasus pengadilan. Dia dilaporkan kembali ke pengadilan untuk mengambil telepon genggamnya yang disita dan mendengar bahwa dia dapat menghadapi hukuman penjara.

Dia mendapat julukan "Gadis Biru" karena memakai warna tim. Berita kematiannya memantul di seluruh Iran pada hari Selasa, dengan upeti telah menghasut #BlueGirl.

KEYWORD :

Wanita Iran Sepak Bola Lembaga FIFA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :