Sabtu, 20/04/2024 03:58 WIB

Jerman Diminta Perpanjang Larangan Ekspor Senjata ke Arab Saudi

Aktivis Greenpeace menyerahkan petisi dengan lebih dari 10.000 tanda tangan kepada Kementerian Federal untuk Urusan Ekonomi dan Energi yang menuntut perpanjangan larangan.

Potret Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz dan putra Mohammed bin Salman (Foto: Fayez Nuredine/AFP/Getty Images)

Berlin, Jurnas.com - Greenpeace mendesak pemerintah Jerman untuk memperpanjang larangan ekspor senjata ke Arab Saudi yang akan berkahir pekan ini.

Aktivis Greenpeace menyerahkan petisi dengan lebih dari 10.000 tanda tangan kepada Kementerian Federal untuk Urusan Ekonomi dan Energi yang menuntut perpanjangan larangan.

Alexander Lurz, pakar perlucutan senjata dari Greenpeace Jerman, mengatakan pemerintah harus mempertahankan larangan ekspor senjata ke Arab Saudi karena keterlibatan Riyadh dalam perang Yaman.

"Sebanyak 91.000 orang telah terbunuh sejak perang meletus di Yaman," ujar Lurz.

Lurz juga meminta pemerintah untuk menghentikan penjualan senjata ke semua negara yang terlibat dalam konflik.

Yaman telah didera konflik sejak 2014, ketika pemberontak Syiah Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa. Konflik meningkat pada 2015 saat Arab Saudi dan sekutunya meluncurkan kampanye udara untuk mengalahkan Houthi.

Survei terbaru menunjukkan bahwa 81 persen orang Jerman menentang penjualan senjata ke negara-negara yang terlibat dalam perang Yaman.

Tahun lalu, pemerintah koalisi Kanselir Angela Merkel memberlakukan pembatasan penjualan senjata ke Arab Saudi karena perannya dalam konflik. Kemudian, pada Maret, pemerintah Jerman memperpanjang larangan itu hingga akhir September.

KEYWORD :

Arab Saudi Ekspor Senjata Daerah Konflik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :