Kamis, 25/04/2024 03:48 WIB

Iran Mintah Uang Tebusan USD15 Miliar jika Ingin Berunding JCPOA

Republik Islam akan terus mengurangi komitmennya di bawah pakta nuklir

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi (Foto: Majid Hagdoist)

Teheran Jurnas.com - Iran akan mematuhi sepenuhnya perjanjian nuklir multinasional 2015, dengan syarat, Negeri Para Mullah harus menerima USD15 miliar dalam bentuk kredit. Namun, jika tidak, Republik Islam akan terus mengurangi komitmennya di bawah pakta nuklir.

"Kembalinya kami mengimplementasikan penuh perjanjian nuklir tergantung pada penerimaan USD15 miliar selama empat bulan ke depan, jika tidak, Iran akan terus mengurangi komitmennya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, kepada wartawan di Slovenia Selasa (3/9).

Kunjungan Araqchi ke Ljubljana setelah melakukan perundingan di Paris terkait cara untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi komprehensif bersama (JCPOA).

Ia mengatakan, fokus pembicaraan dengan pihak Prancis terkait penjualan minyak dan cara untuk memfasilitasi akses bebas Iran ke pendapatannya.

"Iran telah berulang kali menyatakan bahwa mereka akan kembali ke implementasi JCPOA sepenuhnya hanya ketika negara itu dapat dengan bebas menjual minyaknya dan sepenuhnya mengakses pendapatan minyaknya," katanya.

Araqchi mengatakan, Presiden Iran, Hassan Rouhani sudah mengatakan kepada rekannya dari Perancis, Emanuel Macron lewat sambungnya telepon baru-baru ini.

"Eropa harus membeli minyak dari Iran atau memberi Iran setara dengan menjual minyak sebagai batas kredit yang dijamin pendapatan minyak Iran, yang dalam beberapa hal berarti pra-penjualan minyak," ujarnya.

Setelah menerima paket itu, Iran siap untuk mengadakan pertemuan dengan anggota pakta nuklir tersisa untuk JCPOA, kata Araqchi, menambahkan bahwa masih ada ketidaksepakatan serius dalam agenda pembicaraan ini.

"Republik Islam Iran tidak akan, dalam keadaan apa pun, bernegosiasi dengan pihak mana pun di zona garis merahnya," tegasnya.

Dilansir dari Presstv, jumlah tersebut dikatakan sekitar setengah dari pendapatan yang biasanya dari ekspor minyak Iran dalam setahun.

Setelah keluar secara sepihak dengan kesepakatan nuklir 2015, Washington telah menggunakan sanksi dan ancaman untuk menghentika semua ekspor minyak Iran.

Namun Presiden AS, Donald Trump mengatakan bersedia untuk melakukan pembicaraan dengan Teheran mengenai kesepakatan baru setelah kebijakan Irannya gagal mencapai tujuannya.

Prancis mengatakan upaya menyelamatkan kesepakatan nuklir multilateral 2015 tentang program nuklir Iran bergantung pada ketentuan keringanan Amerika Serikat dari sanksi yang telah diterapkan kembali secara sepihak terhadap Teheran.

KEYWORD :

Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat Iran Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :