Selasa, 16/04/2024 16:10 WIB

AS Tuding Presiden Maduro Izinkan Intervensi Militer Venezuela

Washington bahkan sudah mendirikan kantor perwakilan yang disebut VAU di Kolombia agar tetap berhubungan dengan Guaido.

Para pengunjukrasa membawa spanduk bertuliskan No More Trump di Caracas pada 31 Agustus 2019. (Foto via Presstv)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak mengintervensi militer di Venezuela di tengah krisis ekonomi dan politik di negara Amerika Selatan itu.

"Apa yang kami inginkan bukanlah intervensi militer, tetapi lebih merupakan resolusi damai, politis dan demokratis (dari krisis) berdasarkan pada konstitusi Venezuela," kata Unit Urusan Venezuela (VAU) Washington d`Affaires, James dilansir Reuters.

"Bagaimana Anda bisa memiliki demokrasi ketika Anda bahkan tidak bisa memilih melalui suara?" sambungnya.

Ia lebih menuduh pemerintah Presiden Nicolas Maduro justru yang mengizinkan intervensi militer ke negara itu. "Ada perwira militer Rusia di negara itu ... dan kami tahu bahwa ada banyak perwira militer Kuba. Kenapa? Karena mereka ingin Maduro tetap di sini," katanya.

AS mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sah negara itu. Washington bahkan sudah mendirikan kantor perwakilan yang disebut VAU di Kolombia agar tetap berhubungan dengan Guaido.

Satu kontingen militer AS juga telah dikerahkan ke negara Guyana Amerika Selatan yang miskin untuk pertama kalinya dalam satu dekade dalam upaya meningkatkan pengaruh regionalnya di negara tetangga Venezuela dan mengganggu China dan Rusia di wilayah tersebut.

Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada awal Agustus, yang menyatakan, semua properti dan kepentingan dalam properti pemerintah Venezuela yang ada di AS diblokir dan tidak boleh ditransfer, dibayar, diekspor, ditarik, atau kalau tidak ditangani.

Washington sudah memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap negara kaya minyak itu untuk menggulingkan Maduro dan menggantikannya dengan tokoh oposisi, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara awal tahun ini.

Sementara ini, Venezuela mengalami kesulitan kebutuhan dasar sebagai konsekuensi dari sanksi AS. Menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperempat dari 30 juta populasi kuat Venezuela memerlukan bantuan kemanusiaan.

Guaido menyambut sanksi AS, dengan alasan bahwa mereka menghukum orang-orang yang melakukan bisnis dengan pemerintah Maduro. Pemerintahan Trump bahkan telah menyita aset minyak negara Venezuela yang berbasis di AS untuk menyalurkannya ke Guaido.

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Nicolas Maduro Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :