Jum'at, 19/04/2024 18:00 WIB

Petani Inggris Waswas Tarif Impor Brexit tanpa Kesepakatan

Brexit tanpa kesepakatan akan menjadi bencana bagi pertanian Inggris dan setiap keluar dari UE harus lancar dan teratur.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, didampingi petani setempat Matt Shervington-Jones, memeriksa operasi telur selama kunjungan ke Farm Shervington, St. Brides Wentlooge dekat Newport, Wales, Inggris, 30 Juli 2019. (Foto: Adrian Dennis)

London, Jurnas.com - Serikat Petani Nasional Inggris, mengingatkan Perdana Menteri Boris Johnson, ancaman tarif impor telur, beberapa produk susu, produk hortikultura dan biji-bijian jika Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE) tanpa kesepakatan perdagangan.

Ekspor pertanian Inggris ke UE diperkirakan akan menghadapi beban bea masuk berdasarkan skenario tanpa kesepakatan, yang pada Maret, di bawah Perdana Menteri Theresa May diumumkan rencana menghilangkan tarif impor, termasuk beberapa produk susu dan produk pertanian.

"Tidak ada indikasi, pengaturan seperti itu akan dibalas UE dan tidak ada ketentuan praktis menghentikan perdagangan ini menjadi pintu gerbang terbuka bagi semua barang UE yang bebas bea masuk Inggris," kata presiden NFU Minette Batters dalam sebuah pernyataan.

Tarif ekspor produk pertanian kemungkinan besar akan menyebabkan surplus produk dalam negeri di pasar Inggris, katanya, sementara pada saat yang sama tarif yang lebih rendah atau tidak ada pada impor akan semakin menekan harga produsen dalam negeri.

Kelompok tani juga meminta pemerintah Inggris meninjau rencananya untuk tidak mengenakan tarif di perbatasan darat dengan Irlandia jika meninggalkan blok perdagangan tanpa kesepakatan pada 31 Oktober.

Brexit tanpa kesepakatan akan menjadi bencana bagi pertanian Inggris dan setiap keluar dari UE harus lancar dan teratur.

"Jika kita pergi tanpa kesepakatan, perubahan tiba-tiba dalam hubungan perdagangan kita dengan UE akan berdampak parah pada sektor pangan dan pertanian Inggris, paling tidak karena perlakuan tarif impor dan ekspor," katanya.

Batters mengatakan, pemerintah harus merevisi kebijakan tarifnya untuk mengurangi kerusakan yang tidak akan terjadi pada pertanian Inggris.

"Penting juga pemerintah mengelola harga untuk publik dalam skenario no-deal - pengaturan tarif ini akan berdampak kecil pada harga makanan eceran namun dapat memiliki dampak besar pada kelangsungan bisnis pertanian," katanya.

KEYWORD :

Boris Johnson Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :