Sabtu, 20/04/2024 01:21 WIB

Muslim Life Fest Perkuat Wirausaha Berbasis Ekonomi Syariah

Muslim Lifestyle Fest menjadi momentum bagi Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah keuangan dan ekonomi syariah dunia 2024.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka gelaran Indonesia Muslim Lifestyle Festival di JCC (Foto: Ecka Pramita)

Jakarta, Jurnas.com - Mengingat populasi muslim di Indonesia tertinggi di dunia, yaitu 87 persen dari total penduduk Indonesia sebanyak 261 juta jiwa, atau sebesar 12,7 persen-nya muslim di dunia ada di Indonesia.

Jumlah populasi muslim tersebut menciptakan pasar baru produk-produk halal yang ternyata perputaran bisnisnya sangat potensial dalam 3 tahun terakhir.

Tahun 2017, Global Islamic Forum mengkalkulasi total belanja masyarakat muslim dunia dari berbagai sektor halal seperti makan dan minum, farmasi, kosmetik, busana muslim, wisata dan media hiburan halal serta keuangan syariah telah mencapai US$ 2,1 triliun yang nilainya setara dengan 0,27 persen dari total produk bruto dunia.

Global Islamic Economic Forum memperkirakan tahun 2023 perputaran ekonomi syariah akan mencapai US$ 3 triliun atau sekitar Rp 45 ribu triliun rupiah, linier dengan pertumbuhan penduduk muslim dunia.

Saat ini, Indonesia baru di peringkat 11 dan 15. Sedangkan untuk sector seperti keuangan Islam, halal travel dan halal kosmetik/farmasi, Indonesia masuk dalam 10 besar. Halal travel menduduki peringkat tertinggi yaitu di nomor 4.

Sebagai pelaku usaha muslim, meski kerap menghadapi masalah regulasi, Rahmat Sutarnas Marpaung selaku ketua KPMI, melihat adanya komitmen dari pemerintah untuk membangun pondasi sistem ekonomi syariah melalui Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019 – 2024 yang baru saja diresmikan bulan Mei 2019.

Diharapkan dengan MEKSI tersebut, Indonesia bisa menjadi pemain utama sebagai produsen industry halal global pada 2024.

“Kami berharap semoga pameran ini tidak sekadar menjadi tempat berkumpulnya para pelaku usaha muslim semata, melainkan juga khittah (jalan) dalam melahirkan wirausahawan muslim yang menjalankan usaha berdasarkan ajaran Rasulullah SAW yang berbasis HTB, yakni Halal, Thayyib dan Barakah,” tutur Rachmat.

Karena itu, KPMI senantisa merangkul semua pihak untuk berkolaborasi menguatkan rantai nilai produk halal pada sektor potensial yang berdaya saing tinggi, seperti makanan,minuman, pariwisata, busana muslim, media, farmasi dan kosmetik.

Kemudian, penguatan sektor keuangan syariah, penguatan sektor UMKM sebagai penggerak utama rantai nilai produk halal, dan penguatan ekonomi digital terutama perdagangan (e-commerce) dan keuangan (teknologi finansial).

Tak hanya wirausaha, Muslim Life Fest juga menyuguhkan berbagai wadah literasi menarik lainnya lewat 8 sektor produk halal, mulai dari sekolah berbasis islam, modest fashion, halal food, halal travel, sharia property, halal cosmetic, halal media dan bahkan startup berbasis syariah.

Untuk kalangan muslimah, bisa bergabung dalam kegiatan hijabers gathering yang akan mengupas tuntas soal karya dan kreativitas muslimah dalam menghidupkan gaya hidup halal.

Ada pula “Job fair” bagi pencari kerja yang ingin menimba karir serta Pusat Jajanan Halal yang memungkinkan masyarakat untuk mengenal lebih dekat tentang makanan halal sekaligus sertifikasi kompetensi peracik makanan halal.

Bagi para orang tua yang ingin mengenal lebih dalam tentang pendidikan Islam yang berorientasi global, PULDAPIA menghadirkan Islamic Education Fair yang menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam.

Muslim Life Fest menargetkan sekitar 50.000 pengunjung selama 3 hari pelaksanaan. Dengan tiket masuk sebesar Rp25 ribu di hari Sabtu dan Minggu, pengunjung sudah bisa menikmati berbagai diskusi bisnis, kajian dan bahkan lomba dari pukul 9.00 hingga 21.00 WIB. Khusus hari Jumat, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk karena gratis.

“Melalui Muslim Life Fest, kami ingin para pelaku usaha muslim, pemerintah, komunitas dan masyarakat sama-sama bergandengan tangan dalam memperkokoh perkembangan ekonomi bangsa. Kami percaya bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci ekonomi dan keuangan syariah global.” ujar Direktur Lima Events Deddy Andu.

Pameran industri halal dan syariah terlengkap di Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari yakni dari 30 Agustus hingga 1 September 2019.

Gelaran yang menempati area hampir seluas 15 ribu meter, menampilkan serangkaian program seminar dan workshop bisnis, mulai dari pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, HAKI, ISO bahkan hingga sertifikat halal.

Para pengusaha juga dapat mengembangkan usahanya lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers serta kompetisi social entrepreneurship.

Dengan menyajikan berbagai inspirasi gaya hidup halal dan berbasis syariah, Muslim Lifestyle Fest menjadi momentum bagi Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah keuangan dan ekonomi syariah dunia 2024.

KEYWORD :

Muslim Lifestyle Ekonomi Syariah Pelaku Usaha




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :