Sabtu, 27/04/2024 02:14 WIB

Iran Minta Jepang Tak Gabung Koalisi Maritim AS

AS mengumumkan rencana membentuk koalisi militer internasional untuk melindungi perairan Iran dan Yaman, menyusul serangan terhadap dua kapal tanker pada Juni.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Pemerintah Iran meminta Jepang tidak bergabung dengan koalisi internasional yang ingin dibentuk Amerika Serikat (AS) di Selat Hormuz.

Kantor berita Jepang Kyodo merilis laporan bedasarkan sumber diplomatik Jepang terkait pembicaraan dalam pertemuan Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.

Zarif mengatakan secara langsung kepada Abe bahwa negaranya berlawanan dengan koalisi internasional yang dipimpin AS itu. Ia memperingatkan, kehadiran asing akan meningkatkan ketidakstabilan bukan malah menjaga keamanan di kawasan itu.

"Teheran meminta Jepang untuk tak bergabung dengan koalisi tersebut," tutur Menlu Iran.

Zarif juga bertukar pikiran dengan Abe soal ekspor minyak Iran ke Jepang yang ditangguhkan karena sanksi AS.

Pada 10 Juli, AS mengumumkan rencana membentuk koalisi militer internasional untuk melindungi perairan Iran dan Yaman, menyusul serangan terhadap dua kapal tanker pada Juni.

Jenderal Laut Joseph Dunford, ketua Gabungan Kepala Staf AS, mengatakan kepada wartawan bahwa Washington akan mengidentifikasi negara mana yang memiliki kemauan politik untuk mendukung inisiatif tersebut.

Ia mengatakan, pengawalan harus diberikan negara anggota koalisi yang mengibarkan bendera yang sama dengan kapal yang membutuhkan perlindungan, sementara AS akan meningkatkan kesadaran dan pengawasan intelijen untuk koordinasi antar kapal dan selama patroli.

Ketegangan antara AS dan Iran meningkat pada Juni setelah dua kapal tanker minyak diserang di Selat Hormuz.

AS mengklaim Iran bertanggung jawab atas serangan itu dan menuduh negara itu menghancurkan perangkat navigasi di perairan, tetapi tuduhan itu dibantah Teheran. (Anadolu)

KEYWORD :

Selata Hormuz Iran Jepang Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :