Kamis, 25/04/2024 22:44 WIB

Jenderal Baqeri Ungkap Alasan AS Batal Serang Iran

Bangsa Iran sudah berdiri tegak di sektor pertahanan dan keamanan terlepas dari semua masalah berkat Revolusi Islam Iran.

Bendera kebangsaan Iran. (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Iran mengatakan kekuatan pertahanan Republik Islam Iran membuat Amerika Serikat (AS) berpikir dua kali untuk menyerang negara itu setelah Teheran menjatuhkan drone AS yang menyelinap ke Negara itu.

"AS nyaris mengambil tindakan terhadap kami setelah insiden tak berawak Global Hawk tetapi berubah pikiran dengan dalih beberapa orang akan terbunuh," kata Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Rabu (28/8).

Ia menambahkan, kekuatan pertahanan Iran yang kuat berasal dari pemikiran Iran dan langkah bijaksana dari Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

Bangsa Iran sudah berdiri tegak di sektor pertahanan dan keamanan terlepas dari semua masalah berkat Revolusi Islam Iran.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan, pada 20 Juni, pasukan pertahanan udaranya sudah menembak jatuh pesawat mata-mata AS yang menyelinap di provinsi pesisir selatan negara itu, Hormozgan.

Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengatakan, Angkatan Udara Iran menembak jatuh pesawat tak berawak Global Hawk buatan AS di dekat wilayah Kouh-e Mobarak setelah pesawat itu melanggar wilayah udara Iran.

IRGC mengatakan sudah menggunakan sistem pertahanan udara Khordad 3 asli, pertama kali diluncurkan pada tahun 2014, untuk menembak jatuh drone AS yang canggih.

Tak lama kemudian, Iran memberikan koordinat peta tempat yang tepat di mana drone ditembak.

Beberapa jam setelah insiden itu, militer AS mengkonfirmasi, salah satu dronenya telah ditembak tetapi mengklaim bahwa insiden itu terjadi di wilayah udara internasional.

Pada hari yang sama ketika pesawat itu ditembak jatuh, Presiden AS, Donald Trump, sesumbar diakun Twittenya membatalkan serangan balasan terhadap sasaran di Iran, dengan mengutip korban.

"Apa yang ingin saya lihat dengan Iran, saya ingin melihat mereka memanggil saya," kata Trump di Gedung Putih.

Iran mengatakan kekuatan militernya semata-mata untuk tujuan pertahanan dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain. Republik Islam mengatakan akan merespons setiap tindakan agresi terhadap wilayahnya.

KEYWORD :

Mohammad Baqeri Amerika Serikat Pertahanan Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :