Jum'at, 26/04/2024 05:50 WIB

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Ketujuh

Demikian keterangan militer Korea Selatan, yang menandai serangkaian peluncuran rudal Korut dalam beberapa pekan terakhir.

Peluncuran rudal balistik Korea Utara pada 14 Mei 2017 lalu (foto: ITV)

Tokyo, Jurnas.com - Korea Utara (Korut) kembali menembakkan dua rudal balistik jarak dekat ke laut lepas pantai timurnya, pada Sabtu (24/8) pagi. Demikian keterangan militer Korea Selatan, yang menandai serangkaian peluncuran rudal Korut dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JSC) Korut menembakkan rudal balistik jarak pendek sekitar pukul 06:45 dan 07:00 masing-masing dari sekitar Sondok, Provinsi Hamgyong Selatan. Sondok adalah situs lapangan terbang militer Korea Utara.

"Rudal terbang sekitar 380 km dan mencapai ketinggian 97 km," kata JSC.

Sementara seorang pejabat Amerika Serikat (AS), yang berbicara dengan syarat anonim, membenarkan bahwa dua rudal yang ditembakkan Korut tampaknya mirip dengan peluncuran dalam beberapa pekan terakhir.

Peluncuran ketujuh sejak Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di perbatasan antar-Korea pada Juni, menurut CNA, telah mempersulit upaya untuk memulai kembali pembicaraan denuklirisasi AS dan Korut.

Kedua pemimpin sepakat untuk memulai kembali perundingan tingkat kerja pada bulan Juni, tetapi sejak itu Amerika Serikat sejauh ini tidak berhasil dalam upaya untuk melakukan pembicaraan.

Utusan AS untuk Korea Utara Stephen Biegun berada di Seoul minggu ini untuk membahas cara-cara agar negosiasi kembali ke jalurnya.

"Kami siap untuk terlibat segera setelah kami mendengar dari rekan-rekan kami di Korea Utara," kata Biegun, pada Rabu lalu.

Namun dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah berulang kali mengkritik latihan militer gabungan yang disimulasikan komputer AS dan Korea Selatan, impor senjata teknologi tinggi Korea Selatan seperti jet siluman F-35, dan pengujian AS terhadap rudal jelajah jarak menengahnya sebagai ancaman. dan rintangan untuk berdialog.

Pada Jumat kemarin, diplomat top Korea Utara menyebut Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebagai "racun mematikan", dengan mengatakan "Kami siap untuk dialog dan konfrontasi."

KEYWORD :

Korea Utara Rudal Balistik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :