Sabtu, 27/04/2024 11:04 WIB

Rusia Sesalkan Uji Coba Rudal Jelajah AS

Uji coba rudal AS sehari sebelumnya menunjukkan, Washington sudah lama berencana meninggalkan perjanjian nuklir bilateral dengan Rusia.

Departemen Pertahanan AS melakukan uji rudal jelajah yang diluncurkan secara konvensional di Pulau San Nicolas, California pada 18 Agustus 2019. (Foto: Presstv)

Moskow, Jurnas.com - Pemerintah Rusia mengatakan, uji coba penembakan rudal jelajah darat baru-baru ini Amerika Serikat (AS) patut disesalkan.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan, uji coba rudal AS sehari sebelumnya menunjukkan, Washington sudah lama berencana meninggalkan perjanjian nuklir bilateral dengan Rusia.

Pada Selasa (20/8), Departemen Pertahanan AS mengumumkan telah melakukan uji coba rudal jelajah untuk pertama kalinya sejak Washington meninggalkan Perjanjian Nuklir Jangka Menengah (INF) awal tahun ini.

Pentagon mengatakan, Rudal itu meledak di Pulau San Nicolas, tempat uji coba Angkatan Laut di lepas pantai Los Angeles, California. Rudal itu melaju di atas Samudra Pasifik selama lebih dari 500 kilometer sebelum menghantam sasaran.

"Data yang dikumpulkan dan pelajaran yang diperoleh dari tes ini akan menginformasikan pengembangan kemampuan rudal jarak menengah di masa depan," tambahnya.

Uji coba ini menandai periode baru bagi militer AS setelah runtuhnya perjanjian INF 2 Agustus, yang ditandatangani Presiden AS, Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev pada Desember 1987.

Pakta tersebut memaksa negara adikuasa membatalkan lebih dari 2.600 rudal darat yang dianggap tidak stabil ke Eropa karena kemampuannya meluncurkan serangan nuklir dari mana saja tanpa peringatan dini.

KEYWORD :

Uji Coba Rudal Amerika Serikat Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :