Sabtu, 27/04/2024 00:31 WIB

Rusia Peringatkan akan Kembangkan Rudal Nuklir Baru

Moskow dengan sangat terpaksa akan mulai mengembangkan rudal jarak pendek dan menengah yang beerbasis nuklir, jika Washington mulai mengembangkan senjata.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)

Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memulai perundingan senjata baru. Pernyataan itu dilontarkan beberapa hari setelah Perjanjian Nuklir Jangka Menengah (INF).

Ia menegaskan, Moskow dengan sangat terpaksa akan mulai mengembangkan rudal jarak pendek dan menengah yang beerbasis nuklir, jika Washington mulai mengembangkan senjata.

Presiden AS, Ronald Reagan dan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev menadatangani INF menjelang akhir Perang Dingin tahun 1987. Kesepakatan ini, di antaranya semua rudal darat dengan jangkauan antara 500 dan 5.500 kilometer dan termasuk rudal yang membawa hulu ledak nuklir dan konvensional.

Perjanjian yang dipandang sebagai tonggak dalam mengakhiri perlombaan senjata Perang Dingin antara kedua negara adidaya, menyebabkan dihilangkannya 2.692 rudal dari kedua belah pihak, menyingkirkan Eropa dari rudal nuklir berbasis darat.

Namun, INF berakhir Jumat (4/2) setelah AS keluar dari pernjajian tersebut. Sejak Awal Februari, Washington mengumumkan akan keluar dari kesepakatan dalam enam bulan pada 2 Agustus jika Moskow tidak menghentikan pengujian rudal jelajah 9M729 yang diluncurkan di darat.

"Untuk menghindari kekacauan yang tidak memiliki aturan, batasan, dan hukum, kita perlu sekali lagi mempertimbangkan semua konsekuensi berbahaya yang mungkin terjadi dan memulai dialog serius tanpa ambiguitas," kata Putin, Senin (5/8) waktu setempat.

"Kami siap untuk itu," tegas Putin.

NATO mengatakan rudal 9M729 diluncurkan dari ponsel, sehingga sulit dideteksi. Rudal itu juga memiliki waktu peringatan yang lebih pendek daripada rudal jarak jauh, memungkinkan mencapai target di seluruh Eropa dalam hitungan menit.

NATO juga mengklaim, rudal-rudal itu dapat terbang dengan jarak yang dilarang perjanjian INF, yaitu sekitar 1.500 kilometer.

Rusia membantah pada Januari meluncurkan rudal dan spesifikasi kunci mereka, mengatakan jangkauan maksimum rudal, yang telah dinamai NATO SSC-8, adalah 480 kilometer, sehingga tidak melanggar INF.

Moskow juga sangat kritis terhadap Washington atas dugaan pelanggaran INF, mengecam AS karena secara sepihak mengakhiri perjanjian itu.

KEYWORD :

Rudal Jarak Pendek Rusia Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :