Jum'at, 26/04/2024 11:43 WIB

Namaki: Sanksi AS di Sektor Kesehatan Iran Merupakan Kejahatan Kemanusiaan

Pembatasan AS terhadap akses ke obat-obatan yang dibutuhkan pasien Iran adalah kejahatan terhadap kemanusiaa

Seorang pria Iran yang bekerja di sebuah toko obat di sebuah rumah sakit di Teheran, Iran, pada 11 September 2018. (Foto: AFP)

Teheran, Jurnas.com - Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki, mengatakan, sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap sektor kesehatan Iran sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Namaki melontarkan pernyataan tersebut pada konferensi pers bersama dengan rekannya dari Lebanon, Jamil Jabak, di Teheran, Senin (5/8).

"Pembatasan AS terhadap akses ke obat-obatan yang dibutuhkan pasien Iran dan tekanan Washington pada Jumlah sektor kesehatan Iran adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," tegasnya.

Tahun lalu, Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS keluar dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran, secara resmi bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), dan mengeluarkan sanksi terberat terhadap Teheran.

Awalnya, sanksi tersebut membebaskan kebutuhan kemanusiaan, seperti obat-obatan dan instrumen lainnya. Namun pada kenyataannya, langkah-langkah tersebut membatasi akses Iran ke layanan medis dan kesehatan.

November lalu, Dewan Medis Republik Islam Iran (IRIMC) mengatakan, sanksi ekonomi ilegal berdampak negatif pada sektor kesehatan negara itu.

Di tempat lain dalam sambutannya, Namaki mengatakan, menjatuhkan sanksi pada sektor kesehatan dan medis di negara mana pun adalah tidak logis dan tidak manusiawi.

Ia mengatakan, saat ini, Iran hanya memproduksi 97 obat yang dibutuhkan pasien di dalam negeri dan tiga persen lainnya mengalami masalah.

"Meskipun ada tekanan AS, obat-obatan yang dibutuhkan semua pasien sudah dipasok. Kami juga berencana, bekerja sama dengan perusahaan berbasis ilmu pengetahuan Iran dan ilmuwan muda, untuk memenuhi semua kebutuhan medis kami di negara ini agar tidak impor lagi," tambahnya.

Namaki menyatakan, ada cukup bahan baku untuk memproduksi obat-obatan di dalam negeri dan Iran tidak bergantung pada negara lain dalam hal ini.

Di tempat yang sama, Jabak mengatakan, negaranya ingin mengimpor obat-obatan dari Iran dan berjanji untuk memfasilitasi proses impor untuk perusahaan swasta Lebanon.

"Kami menganggap sanksi terhadap Iran tidak adil dan berhenti tanpa batas dalam kerjasama dengan Iran," ujarnya Jabak.

Menteri Lebanon menekankan, jika sanksi melarang akses rakyat Iran ke obat-obatan dan bahan makanan, maka itu akan menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan dan akan dihadapkan dengan oposisi global yang lebih luas.

Pada akhir konferensi pers, para menteri kesehatan kedua negara menandatangani nota kesepahaman yang komprehensif untuk kerja sama di semua bidang medis, termasuk produksi obat-obatan, peralatan medis, pendidikan medis, serta penelitian dan pengembangan.

KEYWORD :

Kesehatan Iran Amerika Serikat Kesepakatan Nuklir Saeed Namaki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :