Kamis, 18/04/2024 21:41 WIB

Zarif: Iran Tak Ingin Memulai Perang tapi Siap Habis-habisan

Presiden AS, Donald Trump sudah mengobarkan perang ekonomi terhadap penduduk sipil Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar  Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, Iran tidak akan pernah memulai perang, tetapi akan mempertahankan wilayahnya dari semua agresi.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN di New York pada Rabu (17/7), Zarif mengatakan, pemerintahan Presiden AS, Donald Trump sudah mengobarkan perang ekonomi terhadap penduduk sipil Iran.

"Ada perang yang sedang terjadi sekarang. Ini perang ekonomi - perang ekonomi yang menyasar  penduduk sipil Iran," kata Zarif.

Zarif mengatakan, Trump memang tidak menghendaki perang militer dengan Iran, tetapi melancarkan perang ekonomi terhadap Negeri Para Mullah.

Ia menambahkan, dalam konfrontasi militer, warga sipil mendapat jaminan, sedang dalam perang ekonomi, warga sipil adalah target utama.

Ditanya tentang kemungkinan perang dengan AS, Zarif berkata, "Anda tidak bisa begitu saja mengabaikan kemungkinan bencana."

"Kami tidak pernah memulai perang (dan) kami tidak akan pernah memulai perang, tetapi kami akan mempertahankan diri. Siapa pun yang memulai perang dengan Iran tidak akan menjadi orang yang mengakhiri itu," tegasnya.

Zarif lalu menekankan perlunya semua pihak bekerja untuk menghindari perang.

Selain itu, Zarif juga membantah Iran mengganggu pengiriman di perairan selatannya. Ia mengatakan, Selat Hormuz sangat penting bagi ekonomi negara dan bahwa Republik Islam sudah lama memberikan keamanan untuk pengiriman di selat tersebut.

"Kami memiliki 1.500 mil garis pantai dengan Teluk Persia," katanya.

"Maksudku, kami mengendalikan Selat Hormuz. Perairan ini adalah jalur hidup kami, jadi keamanan mereka sangat penting bagi Iran," sambungnya.

Mengacu pada rencana AS baru-baru ini untuk membentuk koalisi militer internasional untuk melindungi perairan strategis dari Iran, Zarif mengecam Washington karena membuat kawasan itu tidak aman.

"AS melakukan intervensi untuk membuat perairan ini tidak aman untuk Iran. Anda tidak bisa membuat perairan ini tidak aman untuk satu negara dan mengamankannya untuk negara lain," tegasnya.

KEYWORD :

Javad Zarif Iran Amerika Serikat Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :