Jum'at, 19/04/2024 17:07 WIB

Sepuluh Jenama Indonesia ke Pameran di Expo China

Basis industri kreatif sangat mengandalkan kekuatan kapitalisasi HKI untuk mendapat nilai tambah ekonomi.

Karya kreatif yang mengangkat berbagai kebudayaan lokal harus bisa dikemas sehingga bisa lebih jauh dinikmati secara global (Foto: Bekraf)

Jakarta, Jurnas.com - Besarnya peluang industri kreatif mendorong Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membawa sepuluh IP (Intellectual Property) karya anak bangsa untuk dipamerkan pada gelaran Licensing Expo China 2019 di Shanghai, 24-26 Juli mendatang.

Mereka yang berangkat berasal dari lima IP terpilih pada program KATAPEL batch 1 yaitu Hey Blo!, Komik Ga Jelas, Tahilalats, Garudayana dan Educa Studio, serta lima lainnya yakni Mintchan, Gugug!, Ghfosty’s Comic, Manguni Squad dan Satria Dewa Gatotkaca.

Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun semakin meningkat. PDB ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2016 sudah mencapai 922,59 triliun dan diproyeksikan melampaui 1.000 triliun pada 2017 hingga meningkat mendekati 1.102 triliun pada 2018.

Mengutip laman publishingperspectives.com , secara global pasar licensing 1telah mencapai angka US$280,3 miliar, naik 3,2 persen dari US$271,6 miliar pada tahun 2017.

Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik mengatakan basis industri kreatif sangat mengandalkan kekuatan kapitalisasi HKI untuk mendapat nilai tambah ekonomi. China merupakan salah satu market terbesar komersialisasi IP, mengingat besarnya populasi dan potensi ekonomi.

"Melalui program ini ekonomi kreatif nasional berbasis kapitalisasi HKI atau penjualan lisensi karya bisa bersaing di pentas global, sehingga bisa mendorong peningkatan ekspor dan Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif," ucapnya.

Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simanjuntak menuturkan, karya kreatif yang mengangkat berbagai kebudayaan lokal harus bisa dikemas sehingga bisa lebih jauh dinikmati secaraglobal.

“Kami ingin produk kreatif IP karya anak bangsa bisa berkembang seluas dan sejauh mungkin, sehingga kelak ekonomi kreatif menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Milestone KATAPEL di ajang internasional diawali partisipasi di Hong Kong Internasional Licensing Show yang berlangsung awal tahun 2019. Top 5 IP terpilih pada KATAPEL Batch 1, Hey Blo!, Komik Ga Jelas, Emak-Emak Matic, Tahilalats dan Garudayana berkesempatan untuk berjejaring, mencari mitra bisnis, sekaligus memamerkan karya di booth mereka yang difasilitasi oleh Bekraf.

Untuk memilih sepuluh IP ini, sejak tahun 2018 Direkorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri Deputi Pemasaran Bekraf telah dua kali menggelar program KATAPEL.

Program ini tidak hanya menjaring peserta terbaik namun juga memberi pembekalan kepada para pelaku kreatif dari sub sektor Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Film dan Animasi, TV, dan Radio untuk komersialisasi Kekayaan Intelektual / IP.

Selain mendapat pengetahuan dari para ahli dan mentor yang berpengalaman, peserta juga dapat bertemu dengan Brand Owners lain, Potential Investors, dan License Buyers yang diundang Bekraf di acara tersebut. Bagi generasi muda, ekonomi kreatif kini semakin diminati karena memiliki potensi yang cukup menjanjikan.

KEYWORD :

Expo China Jenama Indonesia Karya Kreatif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :