Sabtu, 27/04/2024 03:06 WIB

Bocah Palestina Kritis dengan 100 Peluru Bersarang di Kepala

Dia memiliki sedikit harapan untuk pemulihan Abdul setelah mengunjungi anak itu di rumah sakit pada Sabtu malam.

Seorang anak lelaki Palestina duduk di kursi dengan bendera kebangsaannya menyaksikan pihak berwenang Israel menghancurkan bangunan sekolah di desa Yatta, selatan kota Hebron, Tepi Barat. (Foto/ AFP). (Foto/ AFP)

Jakarta, Jurnas.com - Tentara Israel telah dituduh menembak seorang anak Palestina berusia 10 tahun dalam sebuah protes di kota Kafr Qaddum di Tepi Barat, meninggalkannya dalam kondisi kritis dengan 100 butir peluru bersarang di kepalanya.

Abdul Rahman Yasser Shteiwi saat ini di rumah sakit Rafidia, Nablus, telah dilarikan ke operasi darurat pada jam 3 sore waktu setempat.

Menurut International Solidarity Campaign (ISM), sebuah kelompok aktivis yang berbasis di Hebron, para dokter mengoperasi bocah berusia 10 tahun itu selama tiga setengah jam dalam upaya untuk menghentikan pendarahan.

“Dia mengalami cedera tembus di lobus frontal di sisi kanan. Cedera itu parah dan ada lebih dari 100 fragmen, ”kata Kepala Bedah Saraf di rumah sakit Rafidia, Othman Othman dilansir The National.

"Ini bukan peluru karet, ini peluru logam. Peluru karet tidak akan masuk karena tidak memiliki kepala yang tajam. Ini adalah sesuatu yang memiliki kepala yang tajam," tambahnya.

Seorang pengamat internasional Inggris di tempat kejadian dan yang ingin tetap anonim menggambarkan tentara Israel bertindak dengan kekerasan "sangat tidak proporsional".

“Kami berlari dan pada saat itu kami melihat orang-orang berlarian menuruni bukit. Kami tidak melihat itu terjadi, tetapi melihat darah di lantai itu mengerikan. Anda hanya melihat orang-orang tampak kesal, itu benar-benar mengerikan untuk dialami. Kami semua merasa bersalah," katanya.

"Kami di sana sebagai pengamat internasional, jadi kami harus membawanya di kamera untuk menunjukkan apa yang dilakukan tentara," tambahnya.

Dia memiliki sedikit harapan untuk pemulihan Abdul setelah mengunjungi anak itu di rumah sakit pada Sabtu malam.

"Sejauh ini tidak ada kabar baik. Dokter mengatakan dia mengalami pendarahan internal, dan semua pecahan peluru telah menembus kepalanya."

Aktivis ISM mengatakan mereka menemukan kasus peluru 5,56 di tanah tempat para pemrotes berdiri, dan "panas untuk disentuh menunjukkan bahwa itu telah dipecat sore itu".

Kota ini telah mengadakan protes mingguan selama 9 tahun terhadap penutupan jalan utama ke kota Nablus karena perluasan permukiman terdekat.

Tindakan tidak proporsional Israel terhadap para demonstran telah membuat para aktivis muak dengan penggambaran perlawanan Palestina di seluruh dunia.

"Orang-orang di luar kawasan tidak menyadari skala kekerasan," kata aktivis Inggris.

“Mereka diberi makan `teroris Palestina` yang sama versus pasukan pertahanan Israel yang membela diri. Tidak selalu demikian. ”

KEYWORD :

Bocah Palestina Milter Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :