Kamis, 25/04/2024 03:30 WIB

Penyuka Minuman Manis Berpeluang Terkena Kanker

Penelitian terbaru menemukan bahwa penggemar minuman bergula berisiko lebih tinggi terkena kanker, kendati bukan sebab secara langsung.

Ilustrasi minuman manis (foto: UPI)

London, Jurnas.com - Bagi kalian penyuka minuman manis, sebaiknya jangan terlalu berlebihan. Pasalnya, penelitian terbaru menemukan bahwa penggemar minuman bergula berisiko lebih tinggi terkena kanker, kendati bukan sebab secara langsung.

Menurut jurnal medis Inggris, BMJ, studi yang dilakukan di Prancis ini melaporkan, membatasi asupan minuman manis dapat membantu mengurangi jumlah kasus kanker dalam suatu populasi.

Peneliti mengamati 101.257 orang dewasa Prancis, yang terdiri dari 21 persen laki-laki dan sisanya perempuan, dengan menilai asupan minuman manis mereka selama sembilan tahun sejak 2009 hingga 2018.

Peneliti juga menilai persentase ancaman kanker, mulai dari kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat, yang disesuaikan dengan beberapa faktor risiko, antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat keluarga, dan aktivitas fisik.

Hasilnya, konsumsi 100 ml minuman manis sehari dapat meningkatkan risiko kanker secara keseluruhan sebesar 18 persen, dan kanker payudara sebesar 22 persen.

Ketika peneliti membagi peminum gula menjadi dua kelompok, yakni peminum jus buah dan penikmat minuman manis lainnya, ternyata kedua kelompok tetap berisiko tinggi terkena kanker.

Adapun untuk kanker prostat dan kolorektal, peneliti tidak menemukan adanya hubungan sebab-akibat. Namun peneliti menyebut ini karena jumlah peserta penelitian terbatas.

"Meskipun penelitian ini tidak menawarkan jawaban kausatif yang pasti tentang gula dan kanker, penelitian ini menambah gambaran keseluruhan dari pentingnya dorongan saat ini untuk mengurangi asupan gula kita," kata Amelia Lake, seorang ahli nutrisi kesehatan masyarakat di Inggris, dilansir dari Channel News Asia.

"Pesan dari totalitas bukti tentang konsumsi gula berlebih dan berbagai hasil kesehatan jelas, mengurangi jumlah gula dalam makanan kita sangat penting," tandas dia.

Konsumsi minuman manis meningkat di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir, dan dikaitkan dengan obesitas yang merupakan salah satu risiko kanker.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar masyarakat membatasi asupan gula hariannya hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi mereka.

Banyak negara, termasuk Inggris, Belgia, Prancis, Hongaria dan Meksiko, telah memperkenalkan pajak gula dengan tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat.

KEYWORD :

Minuman Manis Kanker




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :