Kamis, 18/04/2024 14:17 WIB

Gubernur Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Jawa Tengah Gunakan I-MACE

Dengan aplikasi tersebut seluruh potensi-potensi pertanian berdaya ekspor di Jawa Tengah dengan mudah diketahui.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri Agro Expo di Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (4/7).

Temanggung, Jurnas.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut Agro Expo 2019 di Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah adalah ajang mempertemukan petani yang memiliki produksi dengan pengusaha (eksportir).

"Jadi ini luar biasa jika Agro Expo ini bisa dilihat agar kalian tahu. Bisa mencontoh yang bagus. Kalo bisa teman-teman Kedubes disuruh nyoba, makanya kalo bisa nanti di kasih di tasnya masing-masing biar bisa mencicipi," jelas Ganjar pada pembukaan Agro Expo di Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (4/6).

Keistimewaan Agro Expo kali ini adalah menyediakan pelatihan kepada para petani untuk memasarkan produknya berbasis aplikasi, salah satunya menggunakan I-MACE (peta komoditas ekspor produk pertanian) besutan Kementerian Pertanian (Kementan).

Dengan aplikasi tersebut seluruh potensi-potensi pertanian berdaya ekspor di Jawa Tengah dengan mudah diketahui. Tak sampai di situ, aplikasi tersebut juga dengan mudah menampilkan eksportir dan negara pembeli (importir).

"Kementan sudah mendukung pembuatannya, jadi kita tinggal pakai aja. Insyaallah nanti dari Kementan akan membantu pelatihannya," ujar Ganjar.

Ke depan, kata Ganjar, Jawa Tengah akan membuat landasan kebijakan pembangunan pertanian di tiap provinsi, khususnya di sentra-sentra komoditas ekspor berdasarkan aplikasi I-MACE.

"Kemarin saya mengibarkan bendera, tapi ini bukan lomba, mengibarkan bendera ekspor produk-produk dari Jawa tengah yang di fasilitasi (Kementan). Ternyata produk pertanian agrobisnis kita itu jos gandos (bagus)," ujarnya.

Selama ini kata Ganjar, potensi pertanian yang berdaya ekspor di Jawa Tengah belum sepenuhnya terkuak.

"Alhamdulillah, ternyata I-MACE sudah ada potensi-potensi pertanian yang ada di Jawa tengah. Bapak ibu tau ga? Daun sirsak kering yang biasanya dibakar itu laku di ekspor, banyak Londo (bule) yang suka. Kita itu di kasih rezeki oleh Allah banyak banget," ujar Ganjar.

"Bapak Bupati Temanggung, kemarin saya cuma pencet kabupaten Temanggung, keluar semua potensi kabupaten temanggung. Yang banyak ternyata kayu dan kopi. Wonosobo, Tegal juga, Demak banyak potensi jambu," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menyebut Agro Expo tersebut sudah sejalan (in line) dengan kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementan. Ia berharap semangat tersebut terus digelorakan.

"Setiap Kabupaten sudah pameran, saya sering diundang di acara-acara, seperti expo durian bawor dan yang lain termasuk di Rembang pernah diundang juga Pekalongan. Mohon Gelora itu tetap terus ditingkatkan untuk memacu sinergisme antara pusat dan daerah," ujar Suwandi.

Selain itu, Suwandi juga menyampaikan bahwa Kementan sudah memanjakan para pelaku usaha yang ingin mengurus perizinan ekspor.

"Dulu mengurus ekspor tanaman hias selama 13 hari atau 300 jam sekarang hanya 3 jam semua sudah kelar secara online. Pencet tombol nggak perlu ke Jakarta 3 jam langsung keluar," kata Suwandi.

Karena itu, Suwandi mengimbau Jawa Tengah yang selama ini sudah terkenal jeruk pamelo, kedelai, bawang merah, durian bawor dan semua produk-produk unggulan agar terus didorong dan ditingkatkan kualitasnya serta didekatkan ke pasar.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Agro Expo Suwandi Jawa Tengah Ganjar Pranowo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :