Sabtu, 20/04/2024 23:31 WIB

Propaganda Anti Sawit di Sekolah, Kementerian Pendidikan Malaysia Geram

Kementerian Pendidikan Malaysia berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap sebuah sekolah internasional, karena menyebarkan propaganda anti-kelapa sawit.

Ilustrasi kelapa sawit (foto: CGTN)

Kuala Lumpur, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Malaysia berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap sebuah sekolah internasional, karena menyebarkan propaganda anti-kelapa sawit.

Seperti diketahui, sebuah video beredar luar minggu ini di media sosial, di mana para siswa di salah satu sekolah internasional di Malaysia berbicara soal penurunan jumlah orangutan, karena produksi minyak kelapa sawit.

Sementara Malaysia merupakan produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Negeri Jiran juga makin vokal menentang kritik Eropa yang menyebut pertanian kelapa sawit menyebabkan deforestasi dan perusakan habitat satwa liar.

"Keterlibatan siswa dalam kegiatan propaganda bertentangan langsung dengan kebijakan nasional dan dapat memengaruhi nama baik negara," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Malaysia, Amin Senin, pada Rabu (3/7) di Kuala Lumpur.

Dilansir dari Reuters, hingga hari ini kementerian belum mengidentifikasi sekolah bermasalah tersebut, dan belum menentukan tindakan yang akan diambil oleh pemerintah.

Sementara Menteri Industri Primer, Teresa Kok, menilai propaganda itu menyebarkan gagasan kebencian terhadap industri kelapa sawit. Padahal selama ini Malaysia bergantung pada minyak kelapa sawit untuk pembuatan coklat hingga lipstik.

Dan sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan bahwa Uni Eropa berisiko membuka perang dagang, atas kebijakan yang tidak adil atas minyak sawit.

Malaysia dan Indonesia juga mengancam akan mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), setelah Uni Eropa menetapkan minyak kelapa sawit tidak lagi dianggap sebagai bahan bakar transportasi terbarukan.

KEYWORD :

Kelapa Sawit Malaysia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :