Jum'at, 26/04/2024 12:45 WIB

Konflik AS-Iran, Irak: Kami Tidak Akan Memihak

Irak menegaskan tidak akan berada di salah satu pihak, dalam konflik Teluk antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang terus memanas.

Bendera kebangsaan Amerika Serikat bersanding dengan bendera kebangsaan Iran (Foto: Tehran Time)

Baghdad, Jurnas.com - Irak menegaskan tidak akan berada di salah satu pihak, dalam konflik Teluk antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang terus memanas.

"Kami tidak akan menyejajarkan diri dengan negara-negara tertentu, atau menjadi pihak dalam aliansi melawan yang lain," kata Menteri Minyak Irak Thamer Ghadhban di London, pada Kamis (27/6).

Kendati demikian, Irak tetap menyoroti kasus penyerangan kapal tanker minyak di Teluk Oman beberapa waktu lalu. Dikatakan, serangan tersebut menimbulkan ancaman serius bagi keamanan kawasan.

"Serangan menjadi ancaman bagi pelayaran tanker minyak yang bebas dan tidak terputus melalui Selat Hormuz," ujar dia dikutip dari Reuters.

Pada Mei lalu, ulama Syiah Irak, Moqtada al-Sadr dan Qais al-Khazali memperingatkan agar Irak tidak terlibat dalam konflik AS-Iran, karena itu akan mengubah Irak menjadi medan perang yang menyebabkan kerusakan.

Bahkan dalam sebuah pernyataan, Al-Sadr mengancam setiap partai politik yang melibatkan Irak dalam perang AS-Iran, akan menjadi musuh rakyat Irak.

Sedangkan Al-Khazali, pemimpin kelompok yang didukung Iran, mengatakan dia menentang setiap operasi yang memberikan dalih bagi Irak untuk ikut perang.

Menurut dia, ketika ketegangan AS-Iran meningkat, ada kekhawatiran bahwa Baghdad bisa sekali lagi terperangkap di tengah-tengah.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Irak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :