Jum'at, 19/04/2024 19:58 WIB

Pembangunan Bangsal Anak dan Remaja Rampung, YOAI: Mimpi Jadi Kenyataan

Rahmi berharap dengan adanya ruang rawat anak dan remaja ini dapat menekan angka pasien kanker pada anak

Ketua YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir bersama Direktur RSKD Prof. Abdul Kadir menandatangani prasasti bangsal anak dan remaja di Jakarta, Kamis (27/06)

Jakarta, Jurnas.com - Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) bersama Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) melakukan penandatanganan prasasti bangsal anak dan remaja pada Kamis (27/06) di RSKD Jakarta.

Penandatanganan tersebut juga dihadiri oleh Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir, Direktur RSKD Prof, Abdul Kadir, Pembina Yayasan Kanker Payudara Indonesia Linda Gumelar, para pengurus YOAI serta para dokter RSKD.

Ketua YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir mengatakan penandatanganan prasasti tersebut merupakan tanda pembangunan ruang rawat anak dan bangsal remaja sudah dirampungkan, sekaligus perwujudan mimpi para pengurus YOAI untuk membangun ruang rawat untuk pasien kanker anak dan remaja.

"Jadi ruang rawat anak ini adalah memang menjadi mimpi para pengurus Yayasan Onkologi Anak Indonesia untuk diadakan sehingga anak-anak yang dirawat itu menjadi nyaman," ujar Rahmi.

Menurut Rahmi, pembangunan bangsal anak dan remaja ini memang dilakukan secara bertahap hingga akhirnya pada tahun ini mampu dirampungkan berkat sumbangan PT Prudential Life Assurance, dan donatur-donatur lainnya.

"Ruang rawat ini dibangun tahun 2005 pertama-tama seluas 500 persegi dengan 17 tempat tidur, hanya bisa menampung 17 pasien. Kemudian pada perkembangannya 2009 kita perluas jadi 1000 meter persegi atau 34 tempat tidur," ujar Rahmi.

Pasien kanker anak dan remaja, lanjut Rahmi memang membutuhkan ruang khusus lantaran selain penanganan yang membutuhkan waktu yang lama, penanganannya juga berbeda dari pasien kanker dewasa.

"Saat kita mengikuti konferensi di luar negeri, isu remaja itu menjadi topik bahasan yang sangat penting. Disana disebutkan bahwa remaja diusahakan memiliki ruang sendiri karena anak-anak itu penanganannya lain, remaja itu memiliki sifat lain dari anak-anak dan juga dewasa," lanjutnya.

Rahmi berharap dengan adanya ruang rawat anak dan remaja ini dapat menekan angka pasien kanker pada anak serta meningkatkan persentase kesembuhan pada pasien.

"Jadi dengan adanya ruang rawat ini, kami berharap pengobatannya berjalan baik dan lancar, kemudian angka keberhasilan sembuh semakin bertambah," harapnya.

Sementara itu, Direktur RSKD Prof. Abdul Kadir mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh pihak YOAI. Pasalnya, selama ini menurut Kadir belum ada rumah sakit di Indonesia yang memiliki ruang rawat inap bagi pasien remaja.

"Tidak ada satu pun di rumah sakit Indonesia yang memiliki ruang rawat inap remaja. Dan satu-satunya hanya di RSKD, dan itu adalah sumbangan dari YOAI," tutur Kadir.

"Kami ingin berterima kasih kepada Ketua YOAI yang telah begitu serius memberikan bantuan dan perhatian kepada Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk memenuhi segala infrastuktur yang ada disini," lanjutnya.

Kadir menambahkan, RSKD melayani sekitar pasien kanker sebanyak 900 hingga 1000 pasien tiap harinya. Menurutnya, kebanyakan dari mereka yang datang dalam kondisi stadium lanjut.

"Kalau sudah stadium tiga, empat itu sudah tidak masuk dalam akuratif. Tapi kita berusaha maksimal, kita semaksimal mungkin menggunakan semua modalitas kita untuk lakukan perawatan, mulai daripada operasi sampai kepada tindakan kemoterapi sampai tindakan radiasi," tambahnya.

Untuk itu, lanjut Kadir, perlu kerjasama dari segala pihak untuk meningkatkan tingkat kesembuhan pada pasien. Karena menurut Kadir, rumah sakit takkan mampu memberikan pelayanan maksimal jika tak ada bantuan pihak luar untuk mempercepat penyembuhan pasien.

"Tentu kita mengharapkan pasien-pasien kita itu dapat mendapatkan kesembuhan, namun itu tentu dengan kerja sama dari segala pihak, tentunya dari bantuan yayasan-yayasan seperti membantu fasilitas dan pembangunan demi memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien," harapnya.

 

KEYWORD :

Bangsal Remaja Yayasan Onkologi Anak Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :