Jum'at, 26/04/2024 08:00 WIB

KPU: Petugas KPPS yang meninggal Rata-rata Perokok

Semua yang meninggal semua punya riwayat merokok. Jadi hati-hati, bagi para perokok jangan jadi KPPS.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat diskusi di GMNI

Jakarta, Jurnas.com - Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia dipastikan tidak karena diracun, sebagaimana dikatakan di media sosial.

"Kami pastikan tak benar informasi di medsos petugas KPPS meninggal karena diracun. Yang benar adalah memang Tuhan berkehendak demikian. Itu alasan fatalistiknya," ujar Wahyu saat berbicara dalam diskusi di DPP PA GMNI, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Diskusi itu bertema Dinamika Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi: Saatnya Menerima Hasil. Wahyu hadir bersama pakar politik dari Pusako Unand Feri Amsari, Peneliti Perludem Titi Anggaraini, Puskapsi Unej Bayu Dwi Anggoro, dan dari PA GMNI Karyono Wibowo.

Wahyu mengatakan, alasan medis terkait meninggalnya petugas KPPS adalah karena sakit. Para petugas yang meninggal itu memiliki riwayat sakit yang jelas.

"Semua yang meninggal semua punya riwayat merokok. Jadi hati-hati, bagi para perokok jangan jadi KPPS, tapi jadilah petugas KPU, Panwas dan lainnya," ujar Wahyu setengah berkelakar.

Bagi Wahyu, banyaknya petugas KPPS meninggal tak mungkin terlepas dari beban kerja yang luar biasa berat. Apalagi setelah keputusan MK yang menambah durasi waktu pekerja di TPS, sehingga semakin melelahkan.

Terkait evaluasi Pemilu 2019, Wahyu juga menceritakan bahwa KPU sudah lakukan kajian sederhana, dan akan diperdalam dengan para ahli, agar sistem pemilu serentak dikaji kembali.

"KPU secara umum merekomendasikan pemilu serentak dikaji kembali, kemudian dibagi dalam dua kali pemilu utama. Pertama pemilu lokal dan kedua pemilu nasional," tegasnya.

KEYWORD :

KPPS Perokok KPU Wahyu Setiawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :