Sabtu, 20/04/2024 15:01 WIB

Pesawat Mata-mata AS Ditembak, Harga Minyak Naik Tiga Persen

Harga minyak mentah Brent, patokan global, naik USD1,38 menjadi USD 63,20 per barel pada 0854.

Pemandangan matahari terbenam di ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China 7 Desember 2018. (Foto: Stringer/Reuters)

Tehehra, Jurnas.com - Harga minyak melonjak lebih dari tiga persen atau di angka USD63 per barel setelah Iran menembak jatuh pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) di bagian selatan negara itu.

Menurut Reuters, harga minyak mentah Brent, patokan global, naik USD1,38 menjadi USD 63,20 per barel pada 0854 GMT Kamis (20/6), setelah sebelumnya naik 3,3 persen menjadi USD63,88.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak USD1,45 menjadi USD55,21.

Angkatan Udara Iran Corps Pengawal Revolusi (IRGC) menembak jatuh pesawat mata-mata buatan AS di dekat wilayah Kouh-e Mobarak - yang duduk di distrik pusat Kabupaten Jask di provinsi Hormozgan di pesisir Iran - setelah pesawat itu melanggar wilayah udara Iran.

Ketegangan telah terjadi antara Iran dan AS dalam beberapa pekan terakhir, dengan Washington meningkatkan gerakan militernya yang provokatif di Timur Tengah.

Bulan lalu, Washington mengirim kelompok pemogokan kapal induk, satuan tugas pembom, dan kapal serbu amfibi ke Teluk Persia, mengutip dugaan ancaman Iran.

Pada Senin (17/6), Pentagon mengumumkan, AS akan mengirim 1.000 pasukan AS tambahan dan lebih banyak sumber daya militer ke Timur Tengah.

Teheran yakin AS di balik sejumlah insiden regional beberapa pekan terakhir, seperti serangan 13 Juni terhadap tanker minyak di Laut Oman sebagai dalih untuk menekan Iran.

KEYWORD :

Amerika Serikat Harga Minyak Iran Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :