Kamis, 18/04/2024 17:20 WIB

Roket Nyaris Menjatuhi Perusahaan Minyak AS di Irak

Roket itu merupakan yang ketiga dalam satu minggu.

Ilustrasi foto rudal (Foto: Arab News)

Basra, Jurnas.com - Sebatang roket menghantam sebuah situs di Irak selatan yang digunakan perusahaan-perusahaan minyak asing, termasuk raksasa energi Amerika Serikat (AS) ExxonMobil pada Rabu (19/6).

Insiden yang melukai tiga orang itu mengancam akan memperparah keretakan hubungan AS-Iran di wilayah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan belum ada yang mengklaim bertanggungjawab langsung atas serangan di dekat kota Basra di Irak selatan itu, yang sudah keempat kalinya dijatuhi roket dalam sepekan.

Tiga serangan sebelumnya di atau dekat pangkalan militer yang menampung pasukan AS di dekat Baghdad dan Mosul tidak menimbulkan korban atau kerusakan besar.

Namun, sumber keamanan Irak mengatakan, tampaknya kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak selatan berada di belakang insiden Basra.

"Menurut sumber kami, tim (yang meluncurkan roket) terdiri dari lebih dari satu kelompok dan terlatih dalam peluncuran rudal," kata sumber keamanan itu.

Ia mengatakan telah menerima informasi beberapa hari yang lalu konsulat AS di Basra mungkin menjadi sasaran, tetapi terkejut saat roket menghantam tempat penyimpanan minyak.

Walikota kota Zubair, Abbas Maher, yakin bahwa kelompok yang didukung Iran secara khusus menargetkan Exxon untuk mengirim pesan ke AS.

Permusuhan AS-Iran telah meningkat sejak Presiden Donald Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran dan kekuatan dunia lainnya pada Mei tahun lalu.

Trump sejak itu memberlakukan kembali dan memperpanjang sanksi AS terhadap Iran. Ia meminta negara lain memboikot minyak Iran atau mendapat sanksi.

Teheran mengancam meninggalkan pakta nuklir kecuali jika penandatangan lain bertindak untuk mengendalikan di AS.

Hubungan AS-Iran makin keruh setelah Gedung Putih menuding Teheran menyerang kapal tanker minyak di Teluk pada Mei dan Juni bahwa. Namun, Iran dengan tegas membantah terlibat dalam kasus itu.

KEYWORD :

Irak Selatan Amerika Serikat Iran ExxonMobil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :