Sabtu, 27/04/2024 09:37 WIB

Tiga Paket Sanksi Trump Menanti Keputusan Turki soal S-400

Sanksi serupa akan secara efektif memutuskan perusahaan Turki dari sistem keuangan AS.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: PressTV)

Washington, Jurnas.com - Tiga paket sanksi dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menanti Turki, jika ngotot mengadakan sistem pertahanan rudal S-400 produksi Rusia.

Bloomberg melaporkan, Rabu (19/6) paket sanski yang sedang dibahas antara pejabat di Dewan Keamanan Nasional, Departemen Negara dan Departemen Keuangan menargetkan perekonomian Turki yang sudah bermasalah, dan mengeluarkan Ankara dari program jet tempur F-35.

Usulan sanksi dengan dukungan terbanyak akan ditujukan beberapa perusahaan di sektor pertahanan utama Turki di bawah Undang-Undang Penentang Lawan Amerika Melalui Sanksi (CAATSA).

Kongres AS meloloskan CAATSA melawan Rusia pada Agustus 2017 atas tuduhan ikut campur dalam pemilihan presiden 2016. Undang-undang, antara lain, menjatuhkan sanksi pada negara dan perusahaan yang terlibat dalam kontrak membeli persenjataan dari Rusia.

Sanksi serupa akan secara efektif memutuskan perusahaan Turki dari sistem keuangan AS, sehingga hampir mustahil bagi Ankara membeli komponen AS atau menjual produk mereka di AS.

Laporan itu muncul sehari setelah Turki menuduh AS tidak bertindak sebagai sekutu setelah ultimatum Washington ke Ankara untuk meninggalkan kesepakatan untuk membeli S-400.

Sehari sebelumnya, Kementerian pertahanan Turki mengatakan, kata-kata dan pendekatan surat yang dikirim awal bulan ini mantan Penjabat Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan bukan semangat aliansi (dan) menyebabkan kegelisahan.

Moskow dan Ankara menyelesaikan kesepakatan tentang pengiriman S-400 pada Desember 2017.

Pada April 2018, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin mengatakan di Ankara sudah sepakat mempercepat pengiriman S-400. Pada saat itu, dikatakan, pengiriman dapat dilakukan antara akhir 2019 dan awal 2020.

Sejumlah negara anggota NATO mengkritik Turki atas pengadaan S-400, dengan alasan baterai rudal tidak kompatibel dengan aliansi militer.

Mereka juga berpendapat, pembelian itu dapat membahayakan akuisisi jet tempur F-35 milik Ankara dan kemungkinan menghasilkan sanksi AS.

S-400 adalah sistem rudal Rusia canggih yang dirancang mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, atau rudal sejauh 402 kilometer. Sebelumnya telah dijual hanya ke China dan India.

Ankara berupaya meningkatkan pertahanan udaranya, terutama setelah Washington memutuskan pada 2015 untuk menarik sistem rudal darat ke udara dari perbatasan Turki dengan Suriah, sebuah langkah yang melemahkan pertahanan udara Turki.

Sebelum tertarik ke Rusia, militer Turki dilaporkan keluar dari kontrak senilai USD,4 miliar untuk sistem China yang serupa. Penarikan itu terjadi di bawah tekanan yang konon dari Washington.

KEYWORD :

S-400 Amerika Serikat Turki Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :